Dampak Perang Rusia Ukraina, Eropa Tunda Pengiriman Penjelajah ke Mars

Kamis, 03 Maret 2022 - 19:10 WIB
loading...
Dampak Perang Rusia Ukraina, Eropa Tunda Pengiriman Penjelajah ke Mars
Dampak dari perang Rusia - Ukraina membuat ESA harus menunda pengiriman robot penjelajah ke Mars pada September 2022. Foto/BBC
A A A
JAKARTA - Dampak dari perang Rusia - Ukraina membuat Badan Antariksa Eropa (ESA) harus menunda pengiriman penjelajah mereka ke Mars pada September 2022. Pasalnya pengiriman penjelajah ke Mars ini menggunakan roket Soyuz sedangkan Eropa sedang memberikan sanksi terhadap Rusia.

Dikutip dari BBC, Kamis (3/3/2022), Robot penjelajah Rosalind Franklin adalah usaha patungan antara ESA dengan badan antariksa Rusia Roscosmos. Namun ketegangan yang terjadi di Ukraina membuat kerjasama ini terancam.

Dalam sebuah peryantaannya, Esa mengatakan bahwa sanksi dan konteks yang lebih luas telah membuat rencana pengiriman rover ke Mars tertunda. "Kami menyesalkan korban manusia dan konsekuensi tragis dari perang di Ukraina," kata badan tersebut.



"Kami memberikan prioritas mutlak untuk mengambil keputusan yang tepat, tidak hanya demi tenaga kerja kami yang terlibat dalam program tersebut, tetapi juga untuk menghormati sepenuhnya nilai-nilai Eropa kami terhadap kerja sama internasional," tambah ESA.

Kendati menyesalkan sikap ESA, badan antariksa Rusia Roscosmos akhirnya mengumumkan akan menangguhkan penerbangan roket Soyuz dari pelabuhan antariksa Kourou Eropa di Guyana Prancis. Ini juga sebagai pembalasan atas sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia.

Rencananya robot penjelajah Mars , Rosalind Franklin akan diluncurkan dengan roket Rusia pada bulan September dan mendarat delapan bulan kemudian menggunakan perangkat keras Rusia.

Peluncuran pada September mendatang ini sudah diperhitungan dengan matang oleh ESA dan Roscosmos. Jika tidak diluncurkan antara September-Oktober, maka pengiriman rover tersebut harus menunggu sekitar 26 bulan lagi.



Proyek Rosalind Franklin adalah tahap kedua dalam program luar angkasa ESA dan Roscosmos yang secara resmi dikenal sebagai ExoMars. Tahap pertama adalah satelit yang diluncurkan ke Planet Merah pada 2016 untuk mempelajari atmosfer planet.

Pengiriman robot penjelajah ke Mars adalah untuk mengebor permukaan planet merah itu hingga 2 meter ke dalam tanah untuk mencari jejak kehidupan. Tidak ada misi Mars lain yang direncanakan memiliki tujuan ini.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2519 seconds (0.1#10.140)