Petir Eksotis di Atas Stratosfer, Semburkan Ledakan Energi Jet Berwarna Biru

Jum'at, 04 Maret 2022 - 14:20 WIB
loading...
Petir Eksotis di Atas Stratosfer, Semburkan Ledakan Energi Jet Berwarna Biru
Petir yang terlihat eksotis ini disebut Jet Biru karena menghasilkan ledakan berwarna biru yang melesat ke atas awan menembus Stratosfer. Foto/Sciencenews
A A A
PETIR yang terlihat eksotis ini disebut Jet Biru karena menghasilkan ledakan berwarna biru yang melesat ke atas awan menembus Stratosfer . Begitu dahsyatnya, Jet Biru bisa mencapai ketinggian hingga sekitar 50 kilometer dalam waktu kurang dari satu detik.

Fenomena petir Jet biru telah diamati selama bertahun-tahun, tetapi sulit untuk menjelaskan bagaimana mereka terbentuk. Sekarang, instrumen di Stasiun Luar Angkasa Internasional mendeteksi, ternyata petir Jet Biru muncul dari ledakan listrik yang sangat singkat dan terang di dekat puncak awan petir.

Untuk petir biasa, terbentuk dari campuran gas di atmosfer yang lebih rendah dan menghasilkan sinar putih. Sedangkan petir Jet Biru sebagian besar terbentuk dari nitrogen stratosfer untuk menciptakan rona biru khasnya.



Kamera dan instrumen penginderaan cahaya yang disebut fotometer di stasiun luar angkasa mengamati jet biru dalam badai di Samudra Pasifik, dekat pulau Nauru, pada Februari 2019. "Ledakan biru" itu adalah kilatan cahaya biru terang 10 mikrodetik di dekat puncak awan, tingginya sekitar 16 kilometer.

Dari titik nyala itu, sebuah jet biru melesat ke stratosfer, mendaki setinggi sekitar 52 kilometer selama beberapa ratus milidetik. “Semuanya dimulai dengan apa yang saya anggap sebagai ledakan biru,” kata Torsten Neubert, fisikawan atmosfer di Technical University of Denmark, dikutip SINDOnews dari laman sciencenews, Jumat (4/3/2022).

Neubert mengatakan, percikan yang menghasilkan semburan biru mungkin merupakan jenis khusus pelepasan listrik jarak pendek di dalam awan petir. Untuk petir normal terbentuk oleh pelepasan muatan antara wilayah awan yang bermuatan berlawanan — atau awan dan tanah — yang terpisah beberapa kilometer.



Memahami semburan biru dan fenomena di atas atmosfer lainnya yang terkait dengan badai petir sangat penting karena peristiwa ini dapat memengaruhi cara gelombang radio merambat melalui udara. “Ini berpotensi memengaruhi teknologi komunikasi,” kata fisikawan ruang angkasa Penn State, Victor Pasko.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3649 seconds (0.1#10.140)