Ini Alasan Sikap Optimisme dan Keceriaan Menjadi Kunci Panjang Umur

Sabtu, 12 Maret 2022 - 20:39 WIB
loading...
Ini Alasan Sikap Optimisme dan Keceriaan Menjadi Kunci Panjang Umur
Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston menyebutkan bahwa sikap optimisme memberi peluang untuk panjang umur hingga usia 85 tahun atau lebih. Foto/Thenewdaily
A A A
BOSTON - Sikap optimisme dan ceria sudah lama diketahui sebagai faktor seseorang bisa hidup lebih lama. Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston menyebutkan bahwa sikap optimisme memberi peluang untuk panjang umur hingga usia 85 tahun atau lebih.

Penelitian terbaru yang melibatkan sekelompok pria selama 30 tahun dan sekelompok wanita selama 10 tahun menemukan bahwa sikap optimisme memang membuat umur lebih panjang. Studi itu menyimpulkan bahwa sikap optimisme membuat orang lebih panjang umur rata-rata 11 hingga 15 persen.

“Temuan ini menunjukkan optimisme menjadi sumber psikososial penting untuk memperpanjang rentang hidup pada orang dewasa yang lebih tua. Sikap optimisme sangat penting karena berhubungan kuat dengan kesehatan,” demikian kesimpulan penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Boston dikutip SINDOnews dari laman Thenewdaily, Sabtu (12/3/2022).



Para peneliti Universitas Boston mendefinisikan optimisme sebagai harapan umum bahwa hal-hal baik akan terjadi atau rasa percaya bahwa masa depan akan lebih baik. Bisa juga kombinasi dari hal-hal itu: Keyakinan bahwa hidup, memberikan hal-hal yang baik dan memiliki pilihan untuk menjalani hidup dengan cara yang masuk akal dan produktif.

“Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih optimis mungkin dapat mengatur emosi dan perilaku. Mereka sanggup bangkit kembali dari stres dan kesulitan yang dihadapi secara efektif,” kata penulis senior Dr Laura Kubzansky, seorang Profesor Ilmu Sosial dan Perilaku.

Dengan kata lain, orang yang optimis tidak akan terlalu bersemangat saat berdebat tentang pekerjaan, rumah tangga, atau konflik kecil ketika kemacetan lalu lintas. Sikap ini mampu membatasi kerusakan yang ditimbulkan akibat stres dan emosional pada tubuh seperti peradangan.



Jadi optimisme sangat terkait dengan reaktivitas emosional yang baik dalam menghadapi masalah dan mampu memulihkan emosional secara efektif. Sikap optimisme mungkin lebih merupakan semacam kepercayaan diri yang kuat, bukan angan-angan.

“Orang yang optimis punya cara berbeda-beda dalam menangani stres. Namun, yang pasti, sikap optimisme ini dapat meningkatkan kesehatan seiring bertambahnya usia,” kata Dr Lewina Lee.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2727 seconds (0.1#10.140)