Mengenal Senjata Nuklir Taktis yang Dimiliki Rusia, Ini Kehebatannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah negara mengkhawatirkan perang yang berkecamuk di Ukraina bisa menjadi perang nuklir antara Rusia dan Amerika. Apalagi Rusia sudah memberi sinyal akan menembakan senjata nuklirnya jika mereka terancam oleh Amerika Serikat dan negara-negara yang tergabung dalam NATO.
Dikutip dari BBC, Rabu (23/3/2022), segera setelah Rusia menginvasi Ukraina, Presiden Vladimir Putin menyiapkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.
Pernyataan Putin telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir taktis. Ini bukan perang nuklir habis-habisan, tetapi tetap merupakan menjadi perang yang mengerikan.
Lalu apa itu senjata nuklir taktis? Senjata nuklir taktis adalah senjata yang dapat digunakan dalam jarak yang relatif pendek. Ini membedakan dari senjata nuklir "strategis" dalam perang dingin.
Senjata nuklir taktis ini adalah bom yang dapat diluncurkan oleh AS dan Rusia dari jarak jauh di tanah air masing-masing.
Menurut data intelijen, diperkirakan Rusia memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis. Ini dapat ditempatkan pada berbagai jenis rudal yang biasanya digunakan untuk mengirimkan bahan peledak konvensional.
Senjata nuklir taktis bahkan dapat ditembakkan sebagai peluru artileri di medan perang. Mereka juga telah dikembangkan untuk pesawat dan kapal - misalnya torpedo untuk menargetkan kapal selam.
Senjata nuklir taktis sangat bervariasi dalam ukuran dan kekuatan. Yang terkecil bisa satu kiloton atau kurang (setara dengan seribu ton bahan peledak TNT), yang lebih besar mungkin sebesar 100 kiloton.
Efeknya akan tergantung pada ukuran hulu ledak, seberapa jauh di atas tanah meledak dan lingkungan setempat.
Tapi sebagai perbandingan, bom yang menewaskan sekitar 146.000 orang di Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia II, adalah 15 kiloton. Senjata strategis terbesar Rusia diperkirakan memiliki daya ledak 800 kiloton.
Saat ini Rusia juga memiliki dua peluncur rudal yang bisa diluncurkan dari kapal selam maupun darat. Senjata nuklir taktis Rusia bisa saja dipasangkan pada Kalibr misil atau SS-N-30 yang dapat diluncurkan dari kapal selam dengan jangkauan hingga 2.500 kilometer.
Sedangkan untuk jangka menengah, senjata taktis Rusia bisa diluncurkan menggunakan peluncur misil Iskander atau SS-26 Stone dengan jarak tembak mencapai 500 kilometer.
Dikutip dari BBC, Rabu (23/3/2022), segera setelah Rusia menginvasi Ukraina, Presiden Vladimir Putin menyiapkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.
Pernyataan Putin telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir taktis. Ini bukan perang nuklir habis-habisan, tetapi tetap merupakan menjadi perang yang mengerikan.
Lalu apa itu senjata nuklir taktis? Senjata nuklir taktis adalah senjata yang dapat digunakan dalam jarak yang relatif pendek. Ini membedakan dari senjata nuklir "strategis" dalam perang dingin.
Senjata nuklir taktis ini adalah bom yang dapat diluncurkan oleh AS dan Rusia dari jarak jauh di tanah air masing-masing.
Menurut data intelijen, diperkirakan Rusia memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis. Ini dapat ditempatkan pada berbagai jenis rudal yang biasanya digunakan untuk mengirimkan bahan peledak konvensional.
Senjata nuklir taktis bahkan dapat ditembakkan sebagai peluru artileri di medan perang. Mereka juga telah dikembangkan untuk pesawat dan kapal - misalnya torpedo untuk menargetkan kapal selam.
Senjata nuklir taktis sangat bervariasi dalam ukuran dan kekuatan. Yang terkecil bisa satu kiloton atau kurang (setara dengan seribu ton bahan peledak TNT), yang lebih besar mungkin sebesar 100 kiloton.
Efeknya akan tergantung pada ukuran hulu ledak, seberapa jauh di atas tanah meledak dan lingkungan setempat.
Tapi sebagai perbandingan, bom yang menewaskan sekitar 146.000 orang di Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia II, adalah 15 kiloton. Senjata strategis terbesar Rusia diperkirakan memiliki daya ledak 800 kiloton.
Saat ini Rusia juga memiliki dua peluncur rudal yang bisa diluncurkan dari kapal selam maupun darat. Senjata nuklir taktis Rusia bisa saja dipasangkan pada Kalibr misil atau SS-N-30 yang dapat diluncurkan dari kapal selam dengan jangkauan hingga 2.500 kilometer.
Sedangkan untuk jangka menengah, senjata taktis Rusia bisa diluncurkan menggunakan peluncur misil Iskander atau SS-26 Stone dengan jarak tembak mencapai 500 kilometer.
(ysw)