Ini Penjelasan Kenapa Astronot Perempuan Jarang Dikirim ke Luar Angkasa

Minggu, 27 Maret 2022 - 20:16 WIB
loading...
Ini Penjelasan Kenapa Astronot Perempuan Jarang Dikirim ke Luar Angkasa
NASA selalu mengirim astronot pria untuk melakukan sejumlah eksperimen di stasiun luar angkasa internasional ISS. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Selama beberapa dekade, NASA selalu mengirim astronot pria untuk melakukan sejumlah eksperimen di stasiun luar angkasa internasional ISS. Ternyata ini karena alasan kesehatan mengingat perempuan lebih rentan terhadap radiasi pengion yang menyebabkan kanker.

Dikutip dari Live Science, Minggu (27/3/2022), para astronot yang berada di ISS terpapar pada tingkat radiasi pengion yang lebih tinggi dan meningkatkan risiko terkena kanker selama karier mereka.

NASA menetapkan batas dosis efektif untuk karir astronot didasarkan pada maksimum 3% risiko kematian akibat kanker seumur hidup. Risiko tersebut dievaluasi dengan skala geser berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Di sini akan terlihat, batas karier bawah 180 milisievert (mSv) radiasi untuk wanita berusia 30 tahun hingga batas karier atas 700 mSv untuk wanita berusia 60 tahun.



Menurut R. Julian Preston, dari Komite Dewan Nasional Perlindungan Radiasi dan Badan Perlindungan Lingkungan AS, itu artinya resiko wanita terkena kanker paru-paru lebih besar dua kali lipat dari pria jika terkena radiasi pengion.

"Kami pelajari berdasarkan mereka yang selamat dari radiasi bom atom di Jepang, wanita lebih sensitif terhadap radiasi pengion yang menyebabkan kanker paru-paru daripada pria," katanya.

Namun, ambang batas radiasi NASA diperkirakan akan berubah dalam waktu dekat. Pada tahun 2021, NASA meminta panel ahli untuk mengubah batas radiasi kariernya menjadi 600 mSv untuk semua astronot dari segala usia.

Dosis 600 mSv itu diterjemahkan menjadi paparan yang akan diterima astronot selama empat ekspedisi enam bulan di ISS. Sebagai perbandingan, dosis radiasi tahunan rata-rata yang diterima oleh seseorang di Bumi adalah sekitar 3,6 mSv, menurut NASA, dibandingkan 300 mSv per tahun di ISS.



Batas baru akan mengurangi dosis untuk beberapa kelompok laki-laki, terutama laki-laki yang lebih tua. "Itu berarti bahwa para wanita bisa memiliki karir yang panjang," kata Preston.

Rencana yang diusulkan NASA tidak termasuk pengabaian pada batas paparan karir untuk misi yang lebih lama, seperti perjalanan akhirnya ke Mars, yang akan mengekspos astronot ke sekitar 900 mSv.
Dosis itu, bagaimanapun, kemungkinan kurang dari batas paparan karir 1.000 mSv yang dimiliki badan antariksa Eropa, Kanada, dan Rusia saat ini untuk astronot mereka.

"Ada astronot tertentu yang sangat penting untuk misi itu yang akan melebihi eksposur karir mereka. Ini masalah etika yang cukup rumit, tetapi itu perlu dilakukan NASA untuk pergi ke Mars," kata Preston.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1841 seconds (0.1#10.140)