Bukan Kutukan, Ahli Ungkap Patogen Mematikan di Tubuh Mumi

Selasa, 05 April 2022 - 16:30 WIB
loading...
Bukan Kutukan, Ahli Ungkap Patogen Mematikan di Tubuh Mumi
Ahli Ungkap Patogen Mematikan di Tubuh Mumi. FOTO/ IST
A A A
KAIRO - Penemuan peti mati berusia 3.000 tahun lebih mengungkap wajah dewa Matahari Ra-Horakhty yang tersembunyi di bawah lapisan cat disebut mendatangkan kutukan yang sangat mematikan.

Seperti dilansir dari Dailystar, Peti mati itu, Namun setelah diteliti, kutukan mumi tak hanya ada di mumi dewa Amun-Ra, mitos soal kutukan mumi dan infeksi kemungkinan patogen kuno juga menyeruak.



Menurut makalah diterbitkan pada 1996 dan 1998 di jurnal Proceedings dari Royal Society B: Biology Science, para ilmuwan menggunakan pemodelan matematika untuk menentukan berapa lama patogen dapat bertahan hidup di dalam makam.

“Memang, kematian misterius Lord Carnarvon setelah memasuki makam firaun Mesir Tutankhamun berpotensi dijelaskan oleh infeksi patogen yang sangat mematikan dan berumur sangat panjang,” tulis Sylvain Gandon dalam artikel jurnal pada 1998.

Gandon adalah seorang peneliti di Pierre and Marie Curie University di Paris ketika makalah itu diterbitkan.

Tim peneliti dalam makalah diterbitkan pada 2013 di di jurnal International Biodeterioration & Biodegradation memperkirakan bintik-bintik coklat di makam Tutankhamun terbentuk akibat organisme yang tidak aktif.

Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh seorang profesor epidemiologi dan pengobatan pencegahan di Monash University-Australia, Mark Nelson, tidak menemukan bukti para penjelajah yang masuk ke dalam makam itu meninggal pada usia yang sangat muda.

Studi Nelson memeriksa catatan 25 orang yang bekerja atau masuk ke makam Firaun itu tak lama setelah ditemukan. Rata-rata, orang-orang yang masuk ke dalam makam itu hidup sampai usia 70 tahun.

“Studi ini menemukan tidak ada bukti yang mendukung keberadaan kutukan mumi,” tulis Nelson dalam makalah tahun 2002 yang diterbitkan di British Medical Journal.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)