Ini Alasan Purnama pada April Disebut Bulan Merah Muda
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Bulan Purnama total pada April 2022 diperkirakan terjadi selama 3 hari mulai Jumat pagi 15 April 2022 hingga Senin pagi 18 April 2022. Purnama pada April punya keunikan karena sering disebut sebagai Bulan Purnama Merah Muda atau April's full moon atau Pink Moon.
Gordon Johnston, seorang eksekutif program di Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA di Washington DC mengatakan, bulan purnama terjadi sekitar sebulan sekali ketika matahari, bumi dan bulan berbaris pada garis imajiner 180 derajat.
Orbit bulan adalah sekitar 5 derajat dari Bumi, sehingga biasanya sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari bayangan Bumi. Ini memungkinkan sinar matahari untuk menerangi sisi dekat bulan atau sisi yang menghadap Bumi.
NASA menyebutkan Bulan Purnama pada April akan menjadi pemandangan yang indah untuk dilihat karena akan berwarna merah muda. Meskipun tidak akan benar-benar tampak merah muda, purnama pada April mendapatkan namanya dari bunga moss pink yang juga disebut phlox merayap, phlox moss atau phlox gunung, tanaman asli AS di wilayah timur yang mekar di awal musim semi.
Nama Bulan Purnama Pink juga diambil dari Sprouting Grass Moon, Egg Moon, dan Fish Moon, karena saat ini secara historis merupakan waktu ikan itu berenang ke hulu untuk bertelur. Bulan Purnama Merah Muda akan menyinari langit yang cerah pada Sabtu 16 April 2022.
“Dengan kata lain, ini akan menjadi akhir pekan bulan purnama," tulis Gordon Johnston dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (13/4/2022).
Bulan Purnama ini juga dikenal sebagai Pesach atau Bulan Paskah. Bagi orang Yahudi waktu ini untuk mengingat peristiwa alkitabiah tentang Musa yang membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir.
Bagi orang Kristen, ini adalah Bulan Paskah, yang membantu menentukan tanggal Paskah. Paskah adalah kata Latin untuk Pesach. Kekristenan Barat merayakan Paskah, hari libur merayakan kebangkitan Yesus Kristus, pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama musim semi, yang menjelaskan mengapa Paskah jatuh pada 17 April tahun ini.
Sementara itu, umat Hindu akan merayakan Hanuman Jayanti, yang memperingati kelahiran Dewa Hanuman. Ini sesuai dengan, bulan purnama Chaitra, satu bulan dalam kalender lunar Hindu.
Bagi umat Buddha, khususnya di Sri Lanka, bulan purnama ini menandai Bak Poya, hari untuk diingat ketika Sang Buddha mengunjungi Sri Lanka dan mencegah perang dengan menyelesaikan perselisihan antara kepala suku.
Setelah Bulan Merah Muda pada bulan April dan gerhana bulan total pada bulan Mei, para pengamat langit akan dibuat terpesona oleh kesejajaran lima planet di langit. Dikutip dari laman Live Science, musim panas ini ada dua supermoon berturut-turut.
Super Strawberry Moon pada tanggal 14 Juni dan Super Buck Moon pada tanggal 13 Juli. Bulan akan tampak 14% lebih terang dan 7% lebih besar dari bulan purnama rata-rata.
Gordon Johnston, seorang eksekutif program di Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA di Washington DC mengatakan, bulan purnama terjadi sekitar sebulan sekali ketika matahari, bumi dan bulan berbaris pada garis imajiner 180 derajat.
Orbit bulan adalah sekitar 5 derajat dari Bumi, sehingga biasanya sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari bayangan Bumi. Ini memungkinkan sinar matahari untuk menerangi sisi dekat bulan atau sisi yang menghadap Bumi.
NASA menyebutkan Bulan Purnama pada April akan menjadi pemandangan yang indah untuk dilihat karena akan berwarna merah muda. Meskipun tidak akan benar-benar tampak merah muda, purnama pada April mendapatkan namanya dari bunga moss pink yang juga disebut phlox merayap, phlox moss atau phlox gunung, tanaman asli AS di wilayah timur yang mekar di awal musim semi.
Nama Bulan Purnama Pink juga diambil dari Sprouting Grass Moon, Egg Moon, dan Fish Moon, karena saat ini secara historis merupakan waktu ikan itu berenang ke hulu untuk bertelur. Bulan Purnama Merah Muda akan menyinari langit yang cerah pada Sabtu 16 April 2022.
“Dengan kata lain, ini akan menjadi akhir pekan bulan purnama," tulis Gordon Johnston dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (13/4/2022).
Bulan Purnama ini juga dikenal sebagai Pesach atau Bulan Paskah. Bagi orang Yahudi waktu ini untuk mengingat peristiwa alkitabiah tentang Musa yang membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir.
Bagi orang Kristen, ini adalah Bulan Paskah, yang membantu menentukan tanggal Paskah. Paskah adalah kata Latin untuk Pesach. Kekristenan Barat merayakan Paskah, hari libur merayakan kebangkitan Yesus Kristus, pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama musim semi, yang menjelaskan mengapa Paskah jatuh pada 17 April tahun ini.
Sementara itu, umat Hindu akan merayakan Hanuman Jayanti, yang memperingati kelahiran Dewa Hanuman. Ini sesuai dengan, bulan purnama Chaitra, satu bulan dalam kalender lunar Hindu.
Bagi umat Buddha, khususnya di Sri Lanka, bulan purnama ini menandai Bak Poya, hari untuk diingat ketika Sang Buddha mengunjungi Sri Lanka dan mencegah perang dengan menyelesaikan perselisihan antara kepala suku.
Setelah Bulan Merah Muda pada bulan April dan gerhana bulan total pada bulan Mei, para pengamat langit akan dibuat terpesona oleh kesejajaran lima planet di langit. Dikutip dari laman Live Science, musim panas ini ada dua supermoon berturut-turut.
Super Strawberry Moon pada tanggal 14 Juni dan Super Buck Moon pada tanggal 13 Juli. Bulan akan tampak 14% lebih terang dan 7% lebih besar dari bulan purnama rata-rata.
(wib)