Arkeolog Temukan Catatan Gempa Terbesar di Chili 3.800 Tahun Lalu

Kamis, 14 April 2022 - 13:46 WIB
loading...
Arkeolog Temukan Catatan Gempa Terbesar di Chili 3.800 Tahun Lalu
Arkeolog menemukan catatan gempa terbesar di Chili yang terjadi sekitar 3.800 tahun lalu. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Arkeolog menemukan catatan gempa terbesar di Chili yang terjadi sekitar 3.800 tahun lalu. Gempa dengan kekuatan 9,5 Skala Richter ini menyebabkan tsunami besar sejauh 8.000 kilometer hingga Selandia Baru.

Para peneliti dari University of Southampton mengatakan gempa itu tercatat dalam sejarah sebagai gempa terbesar di dunia. Gempa bumi ini terjadi ketika dua lempeng tektonik bergesekan dan pecah dengan retakan yang lebih lama menyebabkan gempa bumi yang lebih besar.

Profesor James Goff, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan, sebelumnya diperkirakan tidak ada peristiwa gempa sebesar itu di utara karena tidak ada bukti yang bisa dipelajari.

"Tetapi kami sekarang telah menemukan bukti adanya retakan yang panjangnya sekitar seribu kilometer di lepas pantai Gurun Atacama dan itu sangat besar," katanya dilansir Daily Mail, Kamis (14/4/2022).



Meskipun menjadi salah satu lingkungan terkering di dunia, para peneliti menemukan bukti sedimen laut dan makhluk laut yang terdampar ke daratan akibat tsunami .

"Kami menemukan semua ini sangat tinggi dan jauh ke pedalaman sehingga tidak mungkin badai yang menempatkan mereka di sana etapi tsunami," jelas Profesor Goff.

Sebaliknya, tim menyarankan bahwa sedimen laut bisa jadi merupakan hasil dari tsunami besar yang dihasilkan oleh retakan yang sangat besar.

Penggalian situs arkeologi di sepanjang garis pantai, termasuk di Pabellón de Pica, juga menemukan bangunan batu yang telah dihancurkan oleh ombak dengan banyak tembok yang roboh ke arah laut.



Secara kebetulan, Profesor Goff telah menyelidiki sebuah situs di Pulau Chatham di Selandia Baru sebelum penelitian ini dimulai. Di sana, Dia menemukan beberapa batu seukuran mobil berusia sekitar 3.800 tahun – periode waktu yang sama dengan tsunami.

"Di Selandia Baru kami mengatakan bahwa batu-batu besar itu hanya bisa dipindahkan oleh tsunami dari Chili utara dan itu akan membutuhkan sesuatu seperti gempa berkekuatan 9,5 untuk membangkitkannya dan sekarang kami telah menemukan penyebabnya," katanya.

Meskipun ini berdampak besar pada orang-orang di Chili, saat itu pulau-pulau Pasifik Selatan tidak berpenghuni ketika mereka menerima gelombang dari tsunami 3.800 tahun yang lalu.

Saat ini wilayah tersebut merupakan tujuan wisata populer dan ilmuwan terus mempelajari peristiwa yang terjadi ribuan tahunlalu. "Kami akan pelajari temuan ini sehingga bisa menjadi acuan ketika peristiwa ini terulang di masa mendatang," katanya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)