Mengenal Strazh, Ship Submarine Rusia dengan Kemampuan Menakutkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Strazh adalah salah satu kapal selam andalan Rusia yang memiliki teknologi canggih di bidang persenjataan dan kemampuan tempur. Kapal selam pertama yang menggunakan teknologi hibrida ini diyakini bisa menembakkan rudal jelajah hingga hipersonik dari tengah laut.
Dilansir dari Russia Beyond, Rubin Design Bureau seorang pembuat kapal Rusia meluncurkan sebuah desain untuk kapal selam hibrida pertama di dunia.
Strazh didesain menjadi kapal selam pertama di dunia yang bisa dipersenjatai dengan rudal jelajah dan hipersonik serta bisa melaju di permukaan laut dengan kecepatan seperti speedboat.
“Kapal ini sedang dibangun untuk ekspor, terutama untuk negara-negara Asia Tenggara yang memiliki banyak pulau dan laut dangkal,” kata Vladimir Evseev, PhD di bidang teknik dan kepala Departemen Cis Institute integrasi Eurasia dan Pengembangan SCO.
Menurutnya kapal selam ini akan sangat berguna untuk memerangi peredaran narkoba karena bisa bersembunyi di bawah laut dan menunggu kapal selam kecil atau speedboat yang digunakan penyelundup melintas.
Dilihat dari tampilannya, kapal ini dilengkapi sistem pengintaian tanpa awak tipe helikopter, sehingga tetap bisa berada di bawah air setelah meluncurkan drone dan menerima data intelijen.
Strazh menggabungkan semua teknologi pembuatan kapal baru. Kapal ini memiliki kecepatan tinggi yang berakselerasi di permukaan dengan kecepatan sekitar 35 knot laut atau 80 kilometer per jam. Selain itu, kapal ini juga memiliki sistem persenjataan yang tidak dimiliki kapal patroli perbatasan modern.
Lebih lanjut, kapal ini bisa menembakan rudal jarak jauh (rudal jelajah kalibr yang diluncurkan dari laut) dan rudal anti-kapal Onyx. Di masa depan bahkan diperkirakan bisa menembakan rudal hipersonik Zircon.
Jika melihat asal usulnya, Strazh ini merupakan reinkarnasi Submersible Delfin Soviet yang dikembangkan tahun 1950-an. Konsepnya mirip, yaitu membuat teknologi hibrida yang menggabungkan senjata dan kemampuan kapal biasa dengan kapal selam .
Dahulu mereka gagal karena masalah gerakan kapalnya. Namun, para insinyur generasi saat ini berhasil memecahkan masalah tersebut.
Namun, saat ini dikatakan bahwa proyek masih dalam bentuk digital. Unit pertamanya mungkin tidak akan muncul sampai pertengahan 2020-an. Sampai saat ini tercatat belum ada ciptaan hibrida kapal selam yang sukses, karena kedua konsep tersebut saling melemahkan.
Dilansir dari Russia Beyond, Rubin Design Bureau seorang pembuat kapal Rusia meluncurkan sebuah desain untuk kapal selam hibrida pertama di dunia.
Strazh didesain menjadi kapal selam pertama di dunia yang bisa dipersenjatai dengan rudal jelajah dan hipersonik serta bisa melaju di permukaan laut dengan kecepatan seperti speedboat.
“Kapal ini sedang dibangun untuk ekspor, terutama untuk negara-negara Asia Tenggara yang memiliki banyak pulau dan laut dangkal,” kata Vladimir Evseev, PhD di bidang teknik dan kepala Departemen Cis Institute integrasi Eurasia dan Pengembangan SCO.
Menurutnya kapal selam ini akan sangat berguna untuk memerangi peredaran narkoba karena bisa bersembunyi di bawah laut dan menunggu kapal selam kecil atau speedboat yang digunakan penyelundup melintas.
Dilihat dari tampilannya, kapal ini dilengkapi sistem pengintaian tanpa awak tipe helikopter, sehingga tetap bisa berada di bawah air setelah meluncurkan drone dan menerima data intelijen.
Strazh menggabungkan semua teknologi pembuatan kapal baru. Kapal ini memiliki kecepatan tinggi yang berakselerasi di permukaan dengan kecepatan sekitar 35 knot laut atau 80 kilometer per jam. Selain itu, kapal ini juga memiliki sistem persenjataan yang tidak dimiliki kapal patroli perbatasan modern.
Lebih lanjut, kapal ini bisa menembakan rudal jarak jauh (rudal jelajah kalibr yang diluncurkan dari laut) dan rudal anti-kapal Onyx. Di masa depan bahkan diperkirakan bisa menembakan rudal hipersonik Zircon.
Jika melihat asal usulnya, Strazh ini merupakan reinkarnasi Submersible Delfin Soviet yang dikembangkan tahun 1950-an. Konsepnya mirip, yaitu membuat teknologi hibrida yang menggabungkan senjata dan kemampuan kapal biasa dengan kapal selam .
Dahulu mereka gagal karena masalah gerakan kapalnya. Namun, para insinyur generasi saat ini berhasil memecahkan masalah tersebut.
Namun, saat ini dikatakan bahwa proyek masih dalam bentuk digital. Unit pertamanya mungkin tidak akan muncul sampai pertengahan 2020-an. Sampai saat ini tercatat belum ada ciptaan hibrida kapal selam yang sukses, karena kedua konsep tersebut saling melemahkan.
(ysw)