Diembargo NATO, Rusia Umumkan Resmi Tinggalkan ISS Selamanya
loading...
A
A
A
MOSCOW - Direktur Jenderal Badan Antariksa Rusia ( Roscosmos ), Dmitry Rogozin mengumumkan bahwa Moscow akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan tidak akan lagi bekerja sama dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) dan Badan Antariksa Eropa. ES).
Seperti dillnsir dari Daily Mail, Rogozin mengatakan kepada stasiun televisi Rossiya 24 kemarin bahwa negara itu tidak akan melanjutkan usaha patungan dengan mitra kerjasama internasionalnya di ISS. Dia segera mengkonfirmasi keputusan untuk mundur telah dibuat.
Dia menambahkan bahwa Roscosmos tidak harus memberikan tanggal pasti untuk penarikan, tetapi program luar angkasa Rusia akan mematuhi pemberitahuan satu tahun yang ditetapkan.
"Keputusan telah dibuat dan kami tidak perlu membicarakannya secara terbuka.
"Kami juga akan melanjutkan kerja sama di ISS sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan pemerintah Rusia, setidaknya hingga 2024," katanya.
Awal bulan ini, Rogozin telah memposting pernyataan di Twitter yang mengecam sanksi Barat terhadap Rusia terkait dengan program luar angkasa di tengah invasi ke Ukraina.
"Saya percaya bahwa hubungan antara mitra di ISS dan proyek bersama lainnya akan dipulihkan jika semua sanksi dicabut," kata Rogozin.
Antariksa adalah satu-satunya kerja sama yang tersisa antara Moskow dan Barat saat ini.
Selama beberapa dekade, Rusia telah membawa astronot Amerika Serikat (AS) ke dan dari ISS menggunakan roket Soyuz, tetapi telah berhenti melakukannya pada tahun 2020.
Namun, jika Rusia menarik diri dari kerjasama di ISS, NASA dan ESA dikhawatirkan akan sulit mempertahankan operasi serupa di stasiun tersebut karena operasi di ISS dilakukan dengan kerjasama antara Moskow dan Washington.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, NASA telah bermitra dengan beberapa entitas komersial swasta, terutama SpaceX yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk untuk tujuan peluncuran kargo dan roket yang membawa astronot.
Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Washington pada Moscow.
Seperti dillnsir dari Daily Mail, Rogozin mengatakan kepada stasiun televisi Rossiya 24 kemarin bahwa negara itu tidak akan melanjutkan usaha patungan dengan mitra kerjasama internasionalnya di ISS. Dia segera mengkonfirmasi keputusan untuk mundur telah dibuat.
Dia menambahkan bahwa Roscosmos tidak harus memberikan tanggal pasti untuk penarikan, tetapi program luar angkasa Rusia akan mematuhi pemberitahuan satu tahun yang ditetapkan.
"Keputusan telah dibuat dan kami tidak perlu membicarakannya secara terbuka.
"Kami juga akan melanjutkan kerja sama di ISS sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan pemerintah Rusia, setidaknya hingga 2024," katanya.
Awal bulan ini, Rogozin telah memposting pernyataan di Twitter yang mengecam sanksi Barat terhadap Rusia terkait dengan program luar angkasa di tengah invasi ke Ukraina.
"Saya percaya bahwa hubungan antara mitra di ISS dan proyek bersama lainnya akan dipulihkan jika semua sanksi dicabut," kata Rogozin.
Antariksa adalah satu-satunya kerja sama yang tersisa antara Moskow dan Barat saat ini.
Selama beberapa dekade, Rusia telah membawa astronot Amerika Serikat (AS) ke dan dari ISS menggunakan roket Soyuz, tetapi telah berhenti melakukannya pada tahun 2020.
Namun, jika Rusia menarik diri dari kerjasama di ISS, NASA dan ESA dikhawatirkan akan sulit mempertahankan operasi serupa di stasiun tersebut karena operasi di ISS dilakukan dengan kerjasama antara Moskow dan Washington.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, NASA telah bermitra dengan beberapa entitas komersial swasta, terutama SpaceX yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk untuk tujuan peluncuran kargo dan roket yang membawa astronot.
Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Washington pada Moscow.
(wbs)