Masuki Persiapan Tahap Akhir, Teleskop Luar Angkasa James Webb Segera Beroperasi
loading...
A
A
A
FLORIDA - Teleskop Luar Angkasa James Webb atau James Webb Space Telescope (JWST) memasuki tahap persiapan terakhir sebelum beroperasi untuk merekam aktivitas alam semesta. Ilmuwan NASA sedang bersiap untuk membuat penyesuaian terakhir pada instrumen di atas observatorium tercanggih miliknya.
NASA mengatakan teleskop James Webb memiliki kalibrasi dan karakterisasi instrumen menggunakan berbagai sumber astronomi. Proses ini untuk memastikan semuanya bekerja sebelum Webb beroperasi pada awal musim panas ini.
“Kami akan mengukur throughput instrumen, berapa banyak cahaya yang masuk ke teleskop mencapai detektor dan direkam,” kata Scott Friedman, Ilmuwan Komisioning Utama untuk James Webb di Institut Teleskop Sains Luar Angkasa Baltimore, dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Sabtu (7/5/2022).
Para insinyur masih ingin mengetahui throughput pada beberapa panjang gelombang cahaya untuk menilai kinerja Webb dalam mengumpulkan cahaya inframerah. Meskipun tidak ada teleskop yang dapat secara akurat mengumpulkan setiap foton yang melewatinya.
Friedman menekankan komisioning hampir selesai, karena teleskop sedang dalam proses dua bulan terakhir, yang dimulai setelah peluncuran Webb pada 25 Desember 2021. “Setelah instrumen dinilai dengan benar, kami akan siap untuk memulai program sains besar yang telah ditunggu-tunggu oleh para astronom dan publik,” ujarnya.
Tim telah merilis beberapa gambar commissioning di sepanjang jalan, dan target commissioning penting akan segera menjadi fokus: Awan Magellan Besar. Setiap instrumen bekerja dengan baik, termasuk optik yang diuji, sedangkan filter tambahan dan alat yang disebut "difraksi kisi" (yang menyebarkan cahaya ke dalam warna penyusun) juga akan dinilai.
Tim juga akan mengesahkan akuisisi target observatorium untuk memastikan teleskop dapat menunjuk dengan presisi hingga seperseratus detik busur, yang akan berguna untuk pengamatan planet ekstrasurya. Kegiatan pengujian terakhir yang terakhir adalah mengamati target bergerak seperti planet, satelit, cincin, asteroid, dan komet.
“Kami akan menguji kemampuan ini dengan mengamati asteroid dengan kecepatan nyata yang berbeda menggunakan masing-masing instrumen,” tutur Friedman.
NASA mengatakan teleskop James Webb memiliki kalibrasi dan karakterisasi instrumen menggunakan berbagai sumber astronomi. Proses ini untuk memastikan semuanya bekerja sebelum Webb beroperasi pada awal musim panas ini.
“Kami akan mengukur throughput instrumen, berapa banyak cahaya yang masuk ke teleskop mencapai detektor dan direkam,” kata Scott Friedman, Ilmuwan Komisioning Utama untuk James Webb di Institut Teleskop Sains Luar Angkasa Baltimore, dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Sabtu (7/5/2022).
Para insinyur masih ingin mengetahui throughput pada beberapa panjang gelombang cahaya untuk menilai kinerja Webb dalam mengumpulkan cahaya inframerah. Meskipun tidak ada teleskop yang dapat secara akurat mengumpulkan setiap foton yang melewatinya.
Friedman menekankan komisioning hampir selesai, karena teleskop sedang dalam proses dua bulan terakhir, yang dimulai setelah peluncuran Webb pada 25 Desember 2021. “Setelah instrumen dinilai dengan benar, kami akan siap untuk memulai program sains besar yang telah ditunggu-tunggu oleh para astronom dan publik,” ujarnya.
Tim telah merilis beberapa gambar commissioning di sepanjang jalan, dan target commissioning penting akan segera menjadi fokus: Awan Magellan Besar. Setiap instrumen bekerja dengan baik, termasuk optik yang diuji, sedangkan filter tambahan dan alat yang disebut "difraksi kisi" (yang menyebarkan cahaya ke dalam warna penyusun) juga akan dinilai.
Tim juga akan mengesahkan akuisisi target observatorium untuk memastikan teleskop dapat menunjuk dengan presisi hingga seperseratus detik busur, yang akan berguna untuk pengamatan planet ekstrasurya. Kegiatan pengujian terakhir yang terakhir adalah mengamati target bergerak seperti planet, satelit, cincin, asteroid, dan komet.
“Kami akan menguji kemampuan ini dengan mengamati asteroid dengan kecepatan nyata yang berbeda menggunakan masing-masing instrumen,” tutur Friedman.
(wib)