Gambar Perdana Lubang Hitam di Galaksi Bimasakti Akhirnya Terekam

Jum'at, 13 Mei 2022 - 10:18 WIB
loading...
Gambar Perdana Lubang Hitam di Galaksi Bimasakti Akhirnya Terekam
Lubang hitam yang ada di galaksi Bimasakti terekam dalam foto berkat kerja bareng 8 observatorium. Foto/DOK.ESO
A A A
JAKARTA - Gambar perdana lubang hitam atau black hole di galaksi Bimasakti akhirnya terekam oleh kamera. Gambar yang dirilis oleh European Southern Observatory (ESO).

Gambar lubang hitam itu diketahui merupakan hasil kerja keras tim peneliti bernama Event Horizon Telescope (EHT). Tim tersebut mendapatkan foto dengan melakukan observasi jaringan radio teleskop yang ada di seluruh dunia.

Foto itu sendiri memberikan banyak bukti bahwa objek yang ada di jantung galaksi Bimasakti memang merupakan lubang hitam. Dati foto itu astronom juga dapat mempelajari cara kerja lubang hitam tersebut.

Disebutkan Eureka Alert, gambar tersebut memang telah lama ditunggu. Pasalnya para ilmuwan sebelumnya telah melihat bintang-bintang mengorbit di sekitar sesuatu yang tidak terlihat, kompak, dan sangat masif di pusat Bimasakti.

Saat itu para ilmuwan sepakat menyebut nama objek itu sebagai Sagitarius A*. Sebagian lainnya menduga bahwa objek yang sama adalah lubang hitam. Hasilnya dari gambar itu terbukti bahwa Sagitarius A* memang lubang hitam.

Dari gambar yang diedarkan memang terlihat adanya lubang hitam berukuran super. Hanya saja foto tidak dapat memperlihatkan apa yang ada di lubang hitam karena memang benar-benar gelap.



Gambar Perdana Lubang Hitam di Galaksi Bimasakti Akhirnya Terekam


“Kami tercengang dengan ukuran cincin itu yang ternyata sangat sesuai dengan prediksi dari Teori Relativitas Umum Einstein,” kata salah satu tim peneliti EHT, Geoffrey Bower dari Institute of Astronomy and Astrophysics, Academia Sinica, Taipei.

Dia mengatakan foto itu memang semakin membuka peluang buat para peneliti untuk memahami apa yang terjadi di pusat galaksi Bimasakti. Selain itu gambar tersebut juga menawarkan wawasan baru tentang bagaimana lubang hitam raksasa ini berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Karena lubang hitam berjarak sekitar 27.000 tahun cahaya dari bumi, bagi kita tampaknya memiliki ukuran yang hampir sama di langit dengan ukuran donat di Bulan. Untuk mencitrakannya, tim menciptakan EHT yang kuat, yang menghubungkan delapan observatorium radio yang ada di seluruh planet untuk membentuk satu teleskop virtual raksasa yang diklaim seukuran bumi.

Untuk mendapatkan foto istimewa itu, berbagai pusat observatorium melakukan kerja sama yang kompak. Jaringan observatoriunm yang digunakan proyek EHT ini di antaranya Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) dan Atacama Pathfinder EXperiment (APEX) di Gurun Atacama di Chili.



Gambar Perdana Lubang Hitam di Galaksi Bimasakti Akhirnya Terekam


Eropa juga berkontribusi pada pengamatan EHT dengan observatorium radio lainnya — teleskop IRAM 30 meter di Spanyol dan, sejak 2018, NOrthern Extended Millimeter Array (NOEMA) di Prancis — serta superkomputer untuk menggabungkan data EHT yang diselenggarakan oleh Max Planck Institut Astronomi Radio di Jerman.

Selain itu, Eropa berkontribusi dengan pendanaan untuk proyek konsorsium EHT melalui hibah oleh Dewan Riset Eropa dan oleh Max Planck Society di Jerman.

“Sangat menyenangkan bagi ESO untuk memainkan peran penting dalam mengungkap misteri lubang hitam, dan khususnya Sagitarius A*, selama bertahun-tahun,” komentar Direktur Jenderal ESO Xavier Barcons.

“ESO tidak hanya berkontribusi pada pengamatan EHT melalui fasilitas ALMA dan APEX tetapi juga memungkinkan, dengan observatorium lainnya di Chili, beberapa pengamatan terobosan sebelumnya dari pusat Galaksi," tambahnhya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4463 seconds (0.1#10.140)