Militer China Kembangkan Senjata untuk Hancurkan Satelit Starlink Elon Musk

Sabtu, 28 Mei 2022 - 06:56 WIB
loading...
Militer China Kembangkan Senjata untuk Hancurkan Satelit Starlink Elon Musk
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 48 satelit internet Starlink diluncurkan dari SLC-40 di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida pada 9 Maret 2022. Foto/SpaceX/LiveScience
A A A
BEIJING - Peneliti militer China telah menyerukan pengembangan senjata "hard kill" untuk menghancurkan sistem satelit Starlink milik Elon Musk. Megakonstelasi satelit Starlink dinilai berpotensi jadi ancaman bagi aplikasi militer China sehingga perlu dikembangkan tindakan pencegahan untuk mengawasi, menonaktifkan, atau bahkan menghancurkan.

Rencana ilmuwan militer China tersebut tertuang dalam makalah yang diterbitkan bulan lalu di jurnal Teknologi Pertahanan Modern China. Para peneliti China sangat prihatin dengan potensi kemampuan militer konstelasi, yang mereka klaim dapat digunakan untuk melacak rudal hipersonik.

Bahkan, starlink secara dramatis dapat meningkatkan kecepatan transmisi data drone AS dan jet tempur siluman, atau bahkan menabrak dan menghancurkan satelit China. Diketahui beberapa kali stasiun luar angkasa China nyaris bertabrakan dengan satelit Starlink, sehingga terpaksa melakukan manuver darurat untuk menghindar pada Juli dan Oktober 2021.



“Kombinasi metode soft dan hard kill harus diadopsi untuk membuat beberapa satelit Starlink kehilangan fungsinya dan menghancurkan sistem operasi konstelasi,” kata para peneliti yang dipimpin oleh Ren Yuanzhen, seorang peneliti di Institut Pelacakan dan Telekomunikasi Beijing, yang merupakan bagian dari Pasukan Dukungan Strategis militer China dikutip SINDOnews dari laman LiveScience, Sabtu (28/5/2022).

China sudah memiliki beberapa metode untuk menonaktifkan satelit. Di antaranya menggunakan metode penghancuran secara keras dan lunak, dengan penggunaan dua kategori senjata luar angkasa. Penghancuran keras dilakukan dengan senjata yang secara fisik menyerang target seperti rudal, sedangkan penghancuran lunak menggunakan senjata jamming dan laser.

Ini termasuk jammer gelombang mikro yang dapat mengganggu komunikasi atau komponen listrik. Senjata laser resolusi milimeter yang kuat yang dapat menangkap gambar resolusi tinggi dan membutakan sensor satelit.



Ada senjata siber untuk meretas jaringan satelit dan rudal anti-satelit jarak jauh (ASAT) untuk menghancurkan satelit Starlink. “Rasi bintang Starlink merupakan sistem terdesentralisasi. Konfrontasi ini bukan tentang satelit individu, tetapi seluruh sistem,” tulis para peneliti.

Para peneliti juga menguraikan bagaimana serangan terhadap sistem Starlink akan membutuhkan beberapa tindakan berbiaya rendah dan efisiensi tinggi. Persisnya seperti apa langkah-langkah ini masih belum jelas.
Militer China Kembangkan Senjata untuk Hancurkan Satelit Starlink Elon Musk


Para peneliti mengusulkan bahwa China harus mengembangkan satelit mata-matanya sendiri untuk mengintai Starlink dengan lebih baik. Diketahui Starlink telah digunakan untuk keperluan militer dalam konflik Rusia Ukraina.



Starlink adalah jaringan internet satelit broadband yang dikembangkan oleh perusahaan SpaceX Musk yang bertujuan untuk mengirimkan akses internet ke pelanggan di mana saja di dunia (selama mereka memiliki parabola Starlink untuk terhubung ke satelit).

Sejak satelit Starlink pertama diluncurkan pada 2019, SpaceX telah menempatkan lebih dari 2.300 unit satelit di antaranya ke orbit rendah Bumi, dan perusahaan berencana mengirim hingga 42.000 satelit ke luar angkasa untuk membentuk megakonstelasi raksasa.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2827 seconds (0.1#10.140)