Gara-gara Buruk Rupa, Reptil Lebih Cepat Punah Dibandingkan Mamalia dan Burung

Rabu, 01 Juni 2022 - 22:54 WIB
loading...
Gara-gara Buruk Rupa, Reptil Lebih Cepat Punah Dibandingkan Mamalia dan Burung
Reptil seperti kura-kura darat Argentina (kiri) dan kadal pasir Liolaemus cuyumhue (kanan) terancam punah. Foto/metro.co.uk
A A A
WASHINGTON - Salah satu penyebab berbagai spesies reptil di muka bumi lebih cepat punah dibandingkan mamalia dan burung, ternyata gara-gara buruk rupa. Ini serius, bukan bercanda, karena merupakan hasil penelitian selama 15 tahun yang dilakukan para ilmuwan di 24 negara.

Lebih dari satu dari lima spesies reptil berada dalam bahaya kepunahan, tetapi tampaknya tidak ada yang peduli. Reptil dinilai memiliki rupa yang buruk sehingga lebih cepat menghadapi kepunahan karena mereka 'kurang karismatik' dibandingkan mamalia atau burung

Menurut proyek penelitian selama 15 tahun, sejumlah besar reptil sangat rentan menghadapi kepunahan. Proyek ini melibatkan 961 ilmuwan dari 24 negara dan melihat data 10.196 spesies reptil.



Singkatnya, hanya ada sekitar 11.000 spesies yang diketahui di planet ini. Para ilmuwan mengevaluasi risiko dan sampai pada kesimpulan bahwa 21,1 persen dari semua makhluk itu dalam bahaya.

Ahli zoologi Amerika Serikat (AS) Bruce Young ikut mengarahkan penelitian, yang dilakukan dengan bantuan dari International Union for Conservation of Nature (IUCN). Hasilnya diterbitkan dalam jurnal ilmiah peer-review Nature.

“Ini adalah pertama kalinya analisis ini dilakukan di dunia. Reptil kurang karismatik dibandingkan mamalia atau burung. Tidak banyak cinta untuk ular,” kata Young dikutip SINDOnews dari laman metro.co.uk, Rabu (1/6/2022).



Sekarang diketahui bahwa reptil berada dalam situasi yang lebih buruk daripada burung, karena 13,6 persen dari spesiesnya terancam punah. Namun, reptil bernasib lebih baik daripada mamalia dan amfibi yang tingkat kepunahannya sekitar 25,4 persen dan 40,7 persen.
Gara-gara Buruk Rupa, Reptil Lebih Cepat Punah Dibandingkan Mamalia dan Burung


Ancaman utama bagi reptil adalah penggundulan hutan, perluasan wilayah perkotaan, transformasi lahan untuk meningkatkan area pertanian atau peternakan dan spesies invasif yang diperkenalkan oleh manusia. “Dalam kasus kura-kura dan buaya, ancaman utamanya adalah perburuan,” kata Young .

Studi tersebut menemukan bahwa 30 persen reptil yang menghuni kawasan hutan berisiko dibandingkan dengan 14 persen di habitat kering. “Perlindungan habitat sangat penting untuk menyangga reptil, serta vertebrata lainnya, dari ancaman seperti kegiatan pertanian dan pembangunan perkotaan,” kata Young.

Presiden NatureServe Sean T O'Brien menambahkan, reptil tidak sering digunakan untuk menginspirasi atau menjadi model dalam program konservasi. Padahal mereka adalah makhluk yang menarik dan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam ekosistem di sekitar planet ini.

“Kita semua mendapat manfaat dari perannya dalam pengendalian hama dan berfungsi sebagai makanan bagi burung dan hewan lainnya,” ujarnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)