Ilmuwan AS Ngaku Temukan Tempat Nongkrong Alien, tapi Mendeteksinya Rumit Banget

WASHINGTON - Di mana tempat atau asal alien masih menjadi teka-teki, bahkan misterius, karena belum ada teknologi yang mampu mendeteksinya secara akurat. Seorang profesor emeritus fisika dan astronomi di University of California Los Angeles, Amerika Serikat , Ben Zuckerman mengaku mengetahui tempat alien berkumpul.

Dalam makalah terbarunya, dia mengatakan, jika alien benar-benar ada, maka mereka mungkin berkeliaran di bola Dyson yang mengelilingi sekam bintang mirip matahari yang disebut katai putih yang tersebar di seluruh Bima Sakti. Jadi jika hendak mencari alien, maka fokus pencarian harus diarahkan ke sana.

Katai putih adalah katai degenerasi atau bintang kecil yang sudah tidak bersinar lagi. Katai putih adalah bintang yang telah membakar semua bahan bakarnya dan melepaskan lapisan luarnya, kemudian mengalami proses penyusutan dan pendinginan selama jutaan tahun.



Lalu apa itu bola Dyson. Itu ternyata ide yang dikembangkan fisikawan terkenal Freeman Dyson pada tahun 1960 tentang pembentukan peradaban di galaksi. Penjelasan teori ini rumit, tapi secara sederhana bisa diartikan bagaimana peradaban di galaksi lain dibangun dengan memanfaat sumber energi dari bintang terdekatnya. Contoh sederhana, Bumi mendapatkan sumber energi dari Matahari.

Nah, Zuckerman berpendapat aline hidup dengan membangun peradaban sendiri yang canggih di sekitar bola Dyson yang mengelilingi Katai Putih (bintang yang redup). Tentu bukan hal sederhana untuk mendeteksi bola Dyson di galaksi yang luas.

“Jika ada bola Dyson, kemungkinan besar akan sulit ditemukan karena ada begitu banyak bintang yang harus dicari. Sinyal dari bola Dyson kemungkinan akan sangat redup dibandingkan dengan bintang yang mengorbitnya,” kata Zuckerman dalam email ke Live Science dikutip SINDOnews, Sabtu (4/6/2022).




Survei yang ada tentang katai putih tidak menemukan bukti adanya bola Dyson. Mengingat jumlah total planet layak huni di sekitar katai putih di Bima Sakti diperkirakan tidak lebih dari 3%. Pada akhirnya, tidak ada yang tahu berapa banyak peradaban maju yang mungkin ada di dalam Bima Sakti

“Beberapa astronom, termasuk saya, berpikir bahwa kehidupan dengan teknologi yang maju mungkin merupakan kejadian yang sangat langka. Memang, kita bahkan mungkin memiliki teknologi tercanggih di galaksi Bima Sakti, tapi tidak ada yang tahu, jadi ada baiknya mencari bukti (kehidupan lain di galaksi),” kata Zuckerman.