Kosmonot Rusia Temukan Fenomena Kristal Es di Jendela Stasiun Luar Angkasa Internasional

Selasa, 14 Juni 2022 - 10:17 WIB
loading...
Kosmonot Rusia Temukan Fenomena Kristal Es di Jendela Stasiun Luar Angkasa Internasional
Kristal es yang terbentuk di jendela ISS. Foto/@SergKorsakov/Twitter/ metro.co.uk
A A A
MOSKOW - Kosmonot Rusia Sergey Korsakov menemukan fenomena kristal es di kaca jendela Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Penampakan kristal es yang indah ini membuat para ahli terpesona sekaligus bingung.

Bagaimanapun, kristal es secantik itu, mungkin gambar pertama dari kristal es di jendela pesawat ruang angkasa. Menurut Korsakov, kristal es itu bertahan selama sekitar 24 jam, bahkan setelah meleleh, pola kondensasi masih terlihat.

Fenomena kristal es ini diabadikan Korsakov bulan lalu dan diposting ke Twitter. NASA, badan antariksa Eropa maupun JAXA (badan antariksa Jepang) belum bisa membantu menjelaskan fenomena ini karena terletak di modul ISS Rusia.



Dan, yah, tidak ada yang benar-benar berbicara dengan Roscosmos (badan antariksa Rusia) saat ini karena alasan yang jelas. Diketahui jendela tebal di ISS terdiri dari beberapa panel.

Untuk bagian internal dipisahkan oleh udara, sedangkan yang eksternal dipisahkan oleh ruang hampa. Jadi mungkin pola kristal es bisa terbentuk di bagian dalam stasiun atau di antara panel. Sulit untuk menjelaskan jika hanya melihat dari foto.

Dr James Lea, ahli glasiologi di University of Liverpool, kepada IFLScience mengatakan, fFitur tersebut tampaknya memiliki sebagian besar es di perbatasan lingkaran.Ini menunjukkan mekanisme pembentukan yang sama dari semua sisi.


Kosmonot Rusia Temukan Fenomena Kristal Es di Jendela Stasiun Luar Angkasa Internasional


Kemudian, mencapai ambang batas untuk membentuk es di tepi lingkaran, lalu semua uap air habis sebelum sampai ke tengah. “Potongan-potongan es yang memanjang ke tengah adalah kristal es. Potongan itu menjadi kristal es dan menggunakan diri untuk membantu mengembang, mereka tidak bisa keluar dari lingkaran karena terlalu hangat,” katanya dikutip SINDOnews dari laman metro.co.uk, Selasa (14/6/2022).

Dr Tom Whale, seorang ahli tentang peran nukleasi es dalam ilmu atmosfer dan cryobiology dari University of Warwick, memberikan penjelasan soal fenomena kristal es di kaca jendela ISS. Jika ada sedikit uap air di rongga antara panel jendela, atau mungkin kebocoran udara yang relatif lembab dari stasiun ruang angkasa ke dalam rongga, mungkin es cenderung terbentuk pada titik di jendela dia masuk.

“Cukup dingin untuk membentuk es, dan kemudian tumbuh ke dalam dari sana. Bentuk lingkaran es mungkin mencerminkan geometri jendela melingkar,” katanya kepada IFLScience. Dia menambahkan, belum tahu secara spesifik bagaimana kristal es ini terbentuk, namun gambar yang indah ini layak dihargai.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2190 seconds (0.1#10.140)