5 Ilmuwan Indonesia yang Terkenal di Luar Negeri, Nomor 3 Pernah Menjabat Presiden RI

Kamis, 16 Juni 2022 - 17:07 WIB
loading...
A A A
Yogi Ahmad Erlangga yang lulus Teknik Penerbangan ITB pada 1998 saat ini mengajar sebagai dosen di universitas Al-Faisal di Riyadh, Arab Saudi. Persamaan Helmholtz yang dipecahkan juga bisa mengukur gelombang elektromagnetik untuk laser, penyimpanan data pada Disc Blu-ray, hingga radar penerbangan.



3. Bacharuddin Jusuf Habibie
5 Ilmuwan Indonesia yang Terkenal di Luar Negeri, Nomor 3 Pernah Menjabat Presiden RI

Foto/Dok/SINDOnews

Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang populer disebut BJ Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau adalah Presiden ketiga Indonesia, seorang insinyur, dan industrialis penerbangan.

BJ Habibie memperoleh gelar sarjana di Technische Hoschule Aachen di Aachen, Jerman dan kemudian melanjutkan untuk mendapatkan gelar doktor di RWTH Aaachen. BJ Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, kemudian 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude

BJ Habibie mengembangkan teori tentang termodinamika, konstruksi pesawat, dan aerodinamika yang dikenal dunia sebagai Faktor Habibie, Teorema Habibie, dan Metode Habibie. Dia juga memprakarsai pembuatan pesawat N-250 saat kembali ke Indonesia dan diangkat sebagai CEO Indonesia Aerospace pada tahun 1974.



4. Warsito Taruno
5 Ilmuwan Indonesia yang Terkenal di Luar Negeri, Nomor 3 Pernah Menjabat Presiden RI

Foto/Fransisco.id

Warsito Taruno lahir di Karanganyar pada 15 Mei 1967 dikenal sebagai ahli kimia dan elektro yang menemukan Electrical Capacitance Volume Tomography (ECTV) atau teknologi pemindai 4D pertama di dunia. Teknologi ini lebih baik daripada MRI dan CT-scan karena sistem 4D memungkinkan pemindaian pasien dilakukan dengan mudah dan bahkan lebih cepat.

Dia menyelesaikan studi S1 dan S2 pada jurusan Teknik Kimia di Shizuoka University dan S3 pada jurusan Teknik Elektro di Universitas yang sama. Di dunia industri, ECVT yang digagas dan dikembangkan oleh Wasito mampu melacak partikel bergerak secara simultan berkecapatan sangat tinggi dalam mesin reactor, sebuah fenomena yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan simulasi super komputer.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5733 seconds (0.1#10.140)