Film-film Hollywood yang Terlihat Konyol dari Sisi Sains, Nomor 5 Paling Absurd

JAKARTA - Beberapa film Hollywood dengan genre fiksi ilmiah ternyata terlihat konyol dari sains. Memang, sejatinya film tidak akan bisa dijadikan pijakan ilmu pengetahuan.

Hanya saja genre fiksi ilmiah tentu mewajibkan pembuatnya setidaknya tidak terlalu keluar jalur dari yang seharusnya. Seperti yang terjadi belakangan ini, seorang astronot dari European Space Agency, Samantha Cristoforetti meledek aktris Sandra Bullock yang berperan sebagai Dr Stone di film Gravity.

"Hey Dr Stone, pertanyaan singkat. Bagaimana caranya rambut kamu bisa tetap rapi," tulis Samantha Cristoforetti di akun twitter resmi miliknya.

Bersama pertanyaan itu dia menampilkan dua foto kombinasi dengan gaya yang sama saat berada di International Space Station (ISS) atau Stasiun International Ruang Angkasa. Di foto itu Dr Stone justru terlihat rapi saat melayang-layang di gravitasi 0 dengan rambut yang masih sangat rapi. Sebaliknya Samantha Cristoforetti jutru tampil dengan rambut yang awut-awutan karena pengaruh gravitasi 0.



Dari situ tidak heran jika memang ada banyak hal yang memang membuat beberapa film fiksi ilmiah cenderung konyol ketika berhadap-hadapan dengan kondisi yang sebenarnya.

Nah, berikut ini beberapa di antaranya:

1. Gravity

Film Gravity yang disutradarai oleh Alfonso Cuaron memiliki banyak celah sains yang fatal. Selain rambut para astronot yang terlihat rapih, adegan final dimana kedua astronot jatuh dari ISS dan terpaksa memutus tali penyelamat justru dianggap berlebihan.

Ahli astrofisika Neil deGrasse Tyson berpendapat bahwa gerakan itu tidak perlu, dan Stone bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan Kowalksi dengan tarikan sederhana di ujung tambatannya.

2. Armageddon

Film Armageddon sangat tidak konsisten dengan gravitasi. Di film itu diperlihatkan dua pesawat luar angkasa yang mendarat di asteroid.

Menurut situs ilmiah Phys, asteroid tidak memiliki gravitasi yang cukup agar pesawat luar angkasa itu mendarat. Uniknya film itu semakin tidak konsisten ketika di dalam pesawat para pemeran film bisa bergerak biasa seperti halnya ada di bumi. Sebaliknya ketika di luar pesawat mereka merasa adanya sensasi mikro gravitasi.

3. Interstellar

Interstellar merupakan film fiksi ilmiah karya Christophe Nolan yang sangat dipuji oleh semua orang. Hanya saja di mata ilmuwan film itu menyisakan celah yang sangat krusial. Terutama soal benda-benda yang masuk ke lubang hitam raksasa atau supermassive blackhole.

Para ilmuwan di situs Astronomy menyatakan semua benda yang masuk akan menjadi pipih. Tidak terkecuali manusia seperti pemeran utama film Interstellar, Joseph Cooper (Matthew McConaughey). Uniknya, Joseph Cooper selamat dan hanya terjebak di semacam perpustakaan kuantum.



4. Star Trek

Film Star Trek reboot yang diproduksi di 2009 memiliki kesalahan persepsi yang sama mengenai lubang hitam. Di film itu pesawat Star Trek, Enterprise digambarkan berhasil lolos dari lubang hitam dengan cara melakukan trik khusus yakni meledakkan ini propulsi yang ada di pesawat.

Namun, masalah yang mencolok adalah bahwa tanpa atmosfer untuk menghasilkan gelombang kejut yang mendorong, dan tidak ada bahan padat untuk membuat kompresi, ledakan seperti itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Selain itu, ilmuwan di Scientific American tidak menemukan bukti objek apa pun yang dekat dengan lubang hitam dapat lolos tanpa tertarik ke dalam.

5. The Martian

The Martian merupakan film fiksi ilmiah yang paling konyol jika dikaitkan dengan sains. Terutama mengenai pakaian luar angkasa.

Memang banyak film fiksi ilmiah yang memperlihatkan pakaian luar angkasa yang tidak realistis. Hanya saja pakaian luar angkasa yang dipakai Mark Wattney yang diperankan Matt Damon adalah yang paling aneh.

Pasalnya pakaian luar angkasa yang dikenakan mirip seperti sweater dan bisa dicopot dengan cepat. Bahkan bisa dilepas pakai sesuka hati.

"Mengenakan pakaian luar angkasa harus dilakukan semaksimal mungkin dalam sekali pakai," ujar kordinator senior NASA, Michael Lye.

Pasalnya menurut dia pakaian luar angkasa harus terlebih dulu mendapatkan tekanan untuk beradaptasi dengan kondisi luar angkasa, juga dibekukan dan diradiasi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Mengenakan dan melepaskannya butuh kesabaran yang tinggi," jelas Michael Lye.