Fakta Baru, Hewan Berdarah Dingin Punya Rahasia Umur Panjang

Senin, 27 Juni 2022 - 12:09 WIB
loading...
Fakta Baru, Hewan Berdarah...
Kura-kura galapagos memiliki umur yang sangat panjang lebih dari 100 tahun. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Sebuah penelitian menyeluruh melibatkan hewan tetrapoda ekotermik seperti reptil dan amfibi membuka wawasan baru mengenai rahasia umur panjang. Terutama yang dialami oleh para hewan berdarah dingin.

Diketahui hewan berdarah dingin seperti kura-kura cenderung memiliki rentang hidup yang panjang. Begitu juga ukuran tubuh yang sangat berbeda dibandingkan hewan lainnya.

Penelitian yang dipublikasikan jurnal Science itu sangat komprehensif karena melibatkan 107 hewan berdarah dingin. Seluruh objek penelitian itu mewakili 77 spesies hewan berdarah dingin yang ada saat ini.

Dari penelitian itu diketahui sebanyak 30 spesies vertebrata yang berhasil melewati umur 100 tahun kebanyakan adalah hewan ektoterm atau hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan. Disebutkan Science Alert sebanyak 26 spesies vertebrata ektoterm banyak yang umurnya lebih dari 100 tahun.

Fakta itu yang kemudian menarik perhatian para peneliti. Mereka kemudian mencoba cari tahu apa yang membuat para hewan itu bisa panjang umur. Termasuk bagaimana mereka bertahan hingga tidak kunjung mati.

Penelitian itu sendiri menghasilkan banyak temuan. Termasuk hubungan antara sifat fisik atau kimia yang melindungi spesies itu yang bisa membuat mereka jadi lebih lama hidup. Beberapa sifat fisik itu di antaranya badan yang memiliki pelindung keras, duri, cangkang hingga gigitan yang berbisa.



Fakta Baru, Hewan Berdarah Dingin Punya Rahasia Umur Panjang


Secara ilmiah mekanisme itu dikenal sebagai fenotipe pelindung. Diyakini oleh para peneliti mekanisme sangat membuat perbedaan dalam menjaga umur panjang.

“Berbagai mekanisme perlindungan ini dapat mengurangi tingkat kematian hewan dalam beberapa generasi,” kata ahli biologi evolusioner Beth Reinke, dari Northeastern Illinois University.

"Dengan demikian, mereka cenderung hidup lebih lama, dan itu dapat mengubah lanskap seleksi lintas generasi untuk evolusi penuaan yang lebih lama," sambungnya lagi.

Beth Reinke melanjutkan penelitian itu tidak menyebutkan bahwa beberapa binatang tidak menua sama sekali. Pasalnya kemungkinan hewan itu mati juga tidak berubah apalagi terus usianya bertambah dan telah melewati masa reproduksi.

Lebih lanjut mereka juga mengecualikan kondisi tertentu, yakni penuaan yang diabaikan. Hal itu terjadi saat hewan mengalami penuaan di luar kebiasaan. Dimana hanya ada satu objek yang mengalami penuaan panjang dimana yang lainnya tidak mampu mencapai kondisi yang sama.



Kondisi penuaan yang diabaikan itu terjadi pada satu spesies di masing-masing grup ektoterm seperti katak, salamander, kadal, buaya dan kura-kura.

Hanya saja bisa dipastikan bahwa ektoterma dapat hidup lebih lama atau lebih pendek dibanding endoterm. Bahkan variasi dalam tingkat penuaan dan umur panjang ektoterm jauh lebih besar daripada pada burung dan mamalia.

"Bisa jadi morfologi mereka yang berubah dengan cangkang keras memberikan perlindungan dan telah berkontribusi pada evolusi sejarah hidup mereka, termasuk penuaan yang dapat diabaikan," kata ahli biologi evolusi Anne Bronikowski, dari Michigan State University.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science itu diharapkan berguna untuk melihat pola penuaan pada manusia. Selain itu juga diharapkan bisa membantu upaya konservasi hewan berdarah dingin.

"Dataset jangka panjang yang mendukung rentang hidup hewan ini juga penting untuk upaya konservasi reptil," kata ahli ekologi Mike Gardner, dari Flinders University di Australia.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ekosistem Makhluk-makhluk...
Ekosistem Makhluk-makhluk Misterius Ditemukan di Dasar Laut
Mengapa Buaya Tidak...
Mengapa Buaya Tidak Berani Memakan Capybara? Ternyata Bukan Karena Takut
Fungsi dan Cara Kerja...
Fungsi dan Cara Kerja Selaput Mata Buaya, Rahasia Unik Sang Predator
5 Hewan Endemik China...
5 Hewan Endemik China yang Mengejutkan, Salah Satunya Panda Raksasa
Ribuan Kuda Liar Digunakan...
Ribuan Kuda Liar Digunakan Australia untuk Menjaga Alam
Jarang Diketahui, Ini...
Jarang Diketahui, Ini 7 Hewan Paling Kebal Racun yang Mengejutkan
Ratusan Penyu Berbondong-bondong...
Ratusan Penyu Berbondong-bondong Naik ke Pantai
Hewan Sepanjang 45 Meter...
Hewan Sepanjang 45 Meter Lebih Ditemukan Meliuk-liuk di Pantai Australia
Apakah Buaya Hewan yang...
Apakah Buaya Hewan yang Setia? Ini Faktanya yang Mengejutkan
Rekomendasi
Momentum Timnas Indonesia...
Momentum Timnas Indonesia U-17 Diuji Yaman, Nova Arianto Matangkan Strategi!
Ramalan Putri Diana...
Ramalan Putri Diana Terbukti, Ratu Camilla Kini Jadi Sosok Sentral di Samping Raja Charles III
Kebangkitan Tim Tszyu...
Kebangkitan Tim Tszyu Comeback Menang TKO: Aku Kembali, Sayang!
Berita Terkini
Donald Trump Kembali...
Donald Trump Kembali Memperpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
7 menit yang lalu
Meta Umumkan Llama 4,...
Meta Umumkan Llama 4, AI Baru yang Pandai Berbicara
1 jam yang lalu
Raksasa Teknologi Terguncang:...
Raksasa Teknologi Terguncang: Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
1 hari yang lalu
Perbandingan Nintendo...
Perbandingan Nintendo Switch 2 dan Nintendo Switch: Harga, Spesifikasi, Desain, dan Fitur
1 hari yang lalu
Inilah Rusa Kutub Belang...
Inilah Rusa Kutub Belang Langka Norwegia yang Menghebohkan Dunia
1 hari yang lalu
Fosil Hewan Tertua di...
Fosil Hewan Tertua di Dunia Dickinsonia Ini Berumur 558 Juta Tahun!
1 hari yang lalu
Infografis
Penelitian Terbaru Buktikan...
Penelitian Terbaru Buktikan Rutin Minum Kopi Membuat Panjang Umur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved