Rusia Kerahkan Kapal Selam Tua Berteknologi Unik, Alrosa Bergerak Senyap dengan Pompa Jet

Rabu, 29 Juni 2022 - 15:57 WIB
loading...
Rusia Kerahkan Kapal Selam Tua Berteknologi Unik, Alrosa Bergerak Senyap dengan Pompa Jet
Satu-satunya kapal selam kelas Kilo yang digerakkan dengan tenaga pompa jet milik Rusia dikerahkan kembali untuk menyerang Ukraina. Foto/The War Zone/Twitter
A A A
MOSKOW - Satu-satunya kapal selam kelas Kilo yang digerakkan dengan tenaga pompa jet milik Rusia dikerahkan kembali untuk menyerang Ukraina. Kapal selam diesel-listrik Rusia yang unik ini diberi nama Alrosa, sudah dilengkapi rudal jelajah baru dan menjalani uji coba sebelum bergabung dengan Armada Laut Hitam.

Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa Alrosa, sub-varian dari kapal diesel-listrik kelas Project 877 atau Kilo, melaut untuk memulai uji coba setelah diupgrade. Peningkatan kemampuan tempur Alrosa diungkapkan oleh Pabrik Perbaikan Kapal ke-13 Armada Laut Hitam (Black Sea Fleet’s 13th Ship Repair Plant) di Sevastopol, Krimea.

“Kapal selam telah dikerahkan [ke laut dari Teluk Sevastopol]. Untuk pertama kalinya selama delapan tahun, akan diuji dalam berbagai mode operasi dan harus membuktikan kemampuannya untuk beroperasi sesuai dengan peruntukannya,” keterangan resmi Black Sea Fleet’s 13th Ship Repair Plant dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Rabu (29/6/2022).



Sejumlah foto dan video kapal selam Alrosa meninggalkan fasilitas perbaikan juga sudah muncul di media sosial.Namun, tidak jelas berapa lama uji coba ini akan berlangsung dan kapan kapal selam dinyatakan siap untuk masuk layanan operasional. Selanjutnya, setelah uji coba pabrik kemungkinan diikuti uji coba lebih lanjut oleh Angkatan Laut Rusia.

Ada beberapa detail tentang tingkat peningkatan, di antaranya penambahan rudal jelajah subsonik 3M14 Kalibr, yang dikenal NATO sebagai SS-N-30A Sagaris. Senjata-senjata ini telah banyak digunakan oleh Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina, diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam.

Rudal Kalibr secara luas disejajarkan dengan RGM-109 Tomahawk dan diperkirakan memiliki jangkauan antara 1.500 km dan 2.945 km, dengan membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 450 kg. Rudal Kalibr juga dapat ditukar dengan rudal anti-kapal 3M54, namun dengan tidak adanya ancaman kapal Ukraina yang berarti, kemungkinan tidak akan dilakukan.



Kapal selam Alrosa memiliki keunikan sendiri yang tidak dimiliki kapal selam Rusia lainnya,yaitu pada sistem propulsi yang menggunakan pompa jet. Kapal selam Alrosa yang juga dikenal sebagai Proyek 877V, tidak digerakkan dengan baling-baling enam atau tujuh bilah seperti kapal selam diesel listrik kelas Kilo standar.
Rusia Kerahkan Kapal Selam Tua Berteknologi Unik, Alrosa Bergerak Senyap dengan Pompa Jet


Dengan sistem propulsi (penggerak) pompa jet, menawarkan serangkaian keunggulan dibandingkan penggunaan bilah baling-baling. Di antaranya, mampu mencapai kecepatan yang lebih tinggi tanpa kavitasi yang bising, yang berarti dapat transit jarak jauh secara senyap.

Bahkan Rusia menjuluki Alrosa sebagai yang menggunakan pompa jet sebagai "lubang hitam" karena fitur peredam bisingnya. Dengan sistem pompa jet, kapal selam Alrosa dapat beroperasi di perairan dangkal, seperti di Laut Hitam.



Memang sistem propulsi pompa jet lebih berat, lebih mahal, dan lebih kompleks, daripada sistem propulsi baling-baling. Kemungkinan Rusia menggunakan sistem pompa jet sebagai eksprimen sehingga hanya memiliki satu kapal selam dengan sistem propulsi yang unik ini.

Alrosa adalah kapal selam yang sudah sangat tua, dibangun di Galangan Kapal Krasnoye Sormovo, di tempat yang saat itu dikenal dengan nama Gorky dan (sekarang Nizhny Novgorod). Kapal selam Alrosa awalnya diluncurkan pada September 1989, tak lama sebelum jatuhnya Uni Soviet.

Dengan runtuhnya Angkatan Laut Soviet, kapal selam Alrosa ditinggalkan di Krimea, yang saat itu masih menjadi bagian dari Ukraina yang baru merdeka. Pada tahun 1992, sebagian besar Armada Laut Hitam berada di bawah kendali Ukraina, dan upaya dilakukan untuk membentuk Angkatan Laut Ukraina yang independen.



Laporan Rusia menyatakan bahwa pada bulan Maret tahun itu Ukraina berusaha untuk merebut kapal untuk digunakan sendiri meskipun kurangnya suku cadang dan baterai pada kapal selam sehingga hanya digunakan dalam operasi terbatas.
Rusia Kerahkan Kapal Selam Tua Berteknologi Unik, Alrosa Bergerak Senyap dengan Pompa Jet


Akhirnya, pada tahun 1997, sebuah perjanjian ditandatangani yang membagi aset bekas Armada Laut Hitam Soviet antara Ukraina dan Rusia, dengan Moskow membayar Kyiv untuk hak istimewa menggunakan fasilitas angkatan laut Krimea berdasarkan perjanjian sewa. Pada titik ini, Alrosa menjadi satu-satunya kapal selam aktif di Armada Laut Hitam Rusia.

Setelah Rusia merebut semenanjung Krimea pada tahun 2014, Angkatan Laut Ukraina diusir, dan Armada Laut Hitam Rusia datang untuk mengendalikan tambahan kapal bekas Angkatan Laut Ukraina. Pada tahun-tahun sejak perebutan Krime, kapal selam Alrosa telah mendekam di pelabuhan di Sevastopol.

Sementara peningkatan dan pengaktifan kembali dimulai jauh sebelum perang saat ini di Ukraina. Tampaknya keputusan untuk mengembalikan kapal selam ke Armada Laut Hitam sangat didorong oleh kebutuhan armada perang dalam konflik baru dengan Ukraina, terutama kebutuhan akan penembakan rudal jelajah.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1972 seconds (0.1#10.140)