Kangguru Raksasa Borotot dengan Tubuh Bungkuk Ini Berasal dari Papua Nugini

Jum'at, 01 Juli 2022 - 07:00 WIB
loading...
Kangguru Raksasa Borotot dengan Tubuh Bungkuk Ini Berasal dari Papua Nugini
Kangguru purba berotot hidup di Papua Nugini 50 ribu tahun lalu. Foto: ist
A A A
PAPUA NUGINI - Ternyata kangguru tidak hanya ada di benua Australia. Sebab, peneliti baru saja menemukan fosil atau kerangka seekor kangguru raksasa yang ada di Papua Nugini.

Fosil tersebut, usianya diperkirakan mencapai 50.000 tahun. Spesies yang ditemukan oleh peneliti dari Flinders University itu dinamai Nombe. Tampangnya unik. Tidak seperti kangguru pada umumnya. Tubuhnya lebih berorot. Juga, lebih bungkuk.

Dilansir dari laman Daily Mail, spesies ini diduga ada kaitannya erat dengan kangguru di Australia. Namun, hanya ditemukan di Papua Nugini.

”Orang menganggap kangguru hanya ada di Australia. Tetapi hewan jenis ini memiliki kehidupan lain yang menarik di Papua,” kata Isaac Kerr, salah seorang peneliti.
Kanguru raksasa Nombe pertama kali disebut-sebut pada 1983, berdasarkan fosil yang berusia antara 20.000-50.000 tahun.

Kangguru Raksasa Borotot dengan Tubuh Bungkuk Ini Berasal dari Papua Nugini

Diketahui, fosil tersebut berasal dari Nombe Rockshelter, sebuah wilayah di Provinsi Chimbu yang dulunya merupakan hutan hujan yang beragam dengan semak belukar yang lebat dan kanopi yang tertutup.

Nombe berevolusi dengan tulang rahang tebal dan otot mengunyah yang kuat, yang memungkinkannya memakan daun keras dari pohon dan semak belukar.

Kerr mengatakan, fauna di Papua Nugini ini sangat menarik. Tapi, tidak banyak yang bisa menjelaskan soal Nombe. Menurut Isaac, di Papua Nugini banyak juga hewan-hewan unik yang mirip dengan Australia. Misalnya, beberapa spesies ekidna besar, berhidung panjang, pemakan cacing yang masih ada sampai sekarang.

Ada banyak spesies walabi dan possum berbeda yang tidak ada di Australia, dan lebih banyak lagi yang masih ada dalam catatan fosil, di mana belum diketahui keberadaannya.

Untuk mengungkap keberadaan jejak hewan tersebut, para peneliti menggunakan pencitraan 3D guna mempelajari fosil rahang Nombe.

Analisis yang mereka peroleh menunjukkan, bahwa spesies tersebut berevolusi dari bentuk kanguru purba, yang menyebar ke Papua Nugini sekitar 5-8 juta tahun yang lalu.

Selama waktu itu, pulau Papua Nugini dan daratan Australia dihubungkan oleh jembatan darat, berkat permukaan laut yang lebih rendah.

Sebelum jembatan dibanjiri dan menjadi Selat Torres seperti sekarang ini, jembatan itu memungkinkan mamalia awal Australia untuk pindah ke Papua Nugini.
Menurut para peneliti, di sanalah hewan-hewan tersebut berevolusi agar sesuai dengan rumah tropis baru mereka.

Kangguru Raksasa Borotot dengan Tubuh Bungkuk Ini Berasal dari Papua Nugini

Para ilmuwan mengaku akan terus melakukan penelitian di Papua Nugini. Foto: ist

Sementara beberapa penelitian dilakukan pada 1960-an, 70-an dan 80-an, mempelajari megafauna punah ini. Akan tetapi selanjutnya tidak ada penggalian yang dilakukan di sana sejak awal 90-an. Para peneliti sekarang berusaha untuk melanjutkan penemuan itu, dengan studi detail.



Profesor Gavin Prideaux mengatakan pihaknya akan melakukan tiga penggalian paleontologis di dua lokasi berbeda di Papua Nugini timur dan tengah selama tiga tahun ke depan. ”Kami akan bekerja dengan kurator Museum dan Galeri Seni Papua Nugini dan kontak lainnya di PNG,” katanya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)