Terkecil di Dunia, Panjang Hiu Lentera Kerdil Hanya 8 Cm
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hiu lentera kerdil atau Etmopterus Perryi adalah hiu terkecil di dunia. Panjangnya cuma 8 cm, sehingga sering disebut hiu kerdil atau hiu lentera. Bandingkan dengan hiu paus (Rhincodon typus), ikan berukuran jumbo yang panjangnya bisa mencapai 12 meter.
Ada hampir 500 spesies hiu yang teridentifikasi di lautan. Sayangnya, populasi hiu di dunia terus berkurang karena overfishing (pengambilan stok ikan berlebihan). Sepertiga jenis hiu menurut penelitian di 2021 sudah diambang kepunahan. Bahkan, menurut studi di 2013, ada 100 juta hiu terbunuh setiap tahunnya.
Salah satu hiu yang juga diambang kepunahan adalah Etmopterus Perryi atau hiu terkecil di dunia. Hiu ini memiliki panjang maksimal hanya 21 cm, dengan berat 900 gram. Sama seperti sebuah ponsel. Kepalanya sangat besar, mencapai seperlima bagian tubuh. Hiu itu memiliki 32 gigi di rahang atas dan 34 gigi di rahang bawah.
Etmopterus Perryi juga punya ciri khusus. Yakni memiliki mata besar dan bulat, yang membantu mereka melihat dalam kegelapan laut dalam tempat mereka tinggal. Hiu lentera ini juga juga memiliki belalai pendek, serta dua sirip di atas tubuh mereka yang saling berdekatan. Keduanya dengan duri berlekuk di depan.
Sepintas hiu lentera kerdil memang tidak terlihat seperti ikan hiu. Foto: ist
Hiu lentera kerdil juga memiliki ekor kecil, sedikit membulat dengan lekukan di bawahnya. Mereka juga tidak memiliki sirip dubur. Sisik mereka memiliki pola acak, namun hiu lentera kerdil cenderung memiliki warna coklat tua dengan tanda hitam di sepanjang tubuh bagian bawahnya. Ekor mereka juga memiliki pita dan bercak hitam.
Para ilmuwan menyebut hiu lentera berkembang biak dengan cara vivipar aplasenta. Jadi, anak-anak mereka tumbuh di dalam telur. Namun, hiu lentera kerdil betina tidak bertelur. Sebaliknya, menyimpan telurnya di dalam tubuh mereka sampai menetas. Ketika saatnya tiba, hiu lentera melahirkan anak-anak mereka.
Biasanya, hiu lentera kerdil melahirkan 2 atau 3 anak sekaligus, dengan ukuran 5,5 cm hingga 6 cm. Hiu lentera kerdil memiliki kerabat yang lebih terkenal, hiu lentera perut beludru.
Ini karena tubuhnya memiliki warna hitam beludru. Konon, mereka tumbuh lebih besar dari hiu lentera kerdil, dengan panjang hingga 45 cm. Biasanya hiu jenis ini hidup di Samudra Atlantik dari Islandia dan Norwegia di utara, hingga Gabon dan Afrika Selatan di selatan.
Keunikan hiu lentera kerdil adalah cara berburunya yang sangat berbeda dibandingkan hiu lainnya. Ini karena mereka tinggal di laut dalam, yang hanya menerima sedikit cahaya dari permukaan.
Oleh karena itu, hiu lentera kerdil memiliki fotofor atau organ yang menghasilkan cahaya, di sepanjang tubuh bagian bawahnya. Mereka menggunakan cahaya itu seperti yang dilakukan anglerfish, yakni menarik mangsanya untuk mereka makan.
Adapun untuk menghindari predator, hiu lentera kerdil memiliki kromatofora di tubuh bagian bawahnya, yang terdiri dari sel-sel dengan kemampuan untuk mengubah warna sesuka hati.
Mereka menggunakan kemampuan ini untuk bersembunyi dari pemangsa, terutama yang melihat dari bawah. Kromatofora membiarkan hiu berbaur dengan cahaya redup dari atas, membuat mereka sulit dilihat. Tubuh bagian atasnya juga berwarna gelap, sehingga sulit dilihat oleh pemangsa yang melihat ke bawah dari atas, karena mereka berbaur dengan kegelapan di bawah
Ada hampir 500 spesies hiu yang teridentifikasi di lautan. Sayangnya, populasi hiu di dunia terus berkurang karena overfishing (pengambilan stok ikan berlebihan). Sepertiga jenis hiu menurut penelitian di 2021 sudah diambang kepunahan. Bahkan, menurut studi di 2013, ada 100 juta hiu terbunuh setiap tahunnya.
Salah satu hiu yang juga diambang kepunahan adalah Etmopterus Perryi atau hiu terkecil di dunia. Hiu ini memiliki panjang maksimal hanya 21 cm, dengan berat 900 gram. Sama seperti sebuah ponsel. Kepalanya sangat besar, mencapai seperlima bagian tubuh. Hiu itu memiliki 32 gigi di rahang atas dan 34 gigi di rahang bawah.
Etmopterus Perryi juga punya ciri khusus. Yakni memiliki mata besar dan bulat, yang membantu mereka melihat dalam kegelapan laut dalam tempat mereka tinggal. Hiu lentera ini juga juga memiliki belalai pendek, serta dua sirip di atas tubuh mereka yang saling berdekatan. Keduanya dengan duri berlekuk di depan.
Sepintas hiu lentera kerdil memang tidak terlihat seperti ikan hiu. Foto: ist
Hiu lentera kerdil juga memiliki ekor kecil, sedikit membulat dengan lekukan di bawahnya. Mereka juga tidak memiliki sirip dubur. Sisik mereka memiliki pola acak, namun hiu lentera kerdil cenderung memiliki warna coklat tua dengan tanda hitam di sepanjang tubuh bagian bawahnya. Ekor mereka juga memiliki pita dan bercak hitam.
Para ilmuwan menyebut hiu lentera berkembang biak dengan cara vivipar aplasenta. Jadi, anak-anak mereka tumbuh di dalam telur. Namun, hiu lentera kerdil betina tidak bertelur. Sebaliknya, menyimpan telurnya di dalam tubuh mereka sampai menetas. Ketika saatnya tiba, hiu lentera melahirkan anak-anak mereka.
Biasanya, hiu lentera kerdil melahirkan 2 atau 3 anak sekaligus, dengan ukuran 5,5 cm hingga 6 cm. Hiu lentera kerdil memiliki kerabat yang lebih terkenal, hiu lentera perut beludru.
Ini karena tubuhnya memiliki warna hitam beludru. Konon, mereka tumbuh lebih besar dari hiu lentera kerdil, dengan panjang hingga 45 cm. Biasanya hiu jenis ini hidup di Samudra Atlantik dari Islandia dan Norwegia di utara, hingga Gabon dan Afrika Selatan di selatan.
Keunikan hiu lentera kerdil adalah cara berburunya yang sangat berbeda dibandingkan hiu lainnya. Ini karena mereka tinggal di laut dalam, yang hanya menerima sedikit cahaya dari permukaan.
Oleh karena itu, hiu lentera kerdil memiliki fotofor atau organ yang menghasilkan cahaya, di sepanjang tubuh bagian bawahnya. Mereka menggunakan cahaya itu seperti yang dilakukan anglerfish, yakni menarik mangsanya untuk mereka makan.
Adapun untuk menghindari predator, hiu lentera kerdil memiliki kromatofora di tubuh bagian bawahnya, yang terdiri dari sel-sel dengan kemampuan untuk mengubah warna sesuka hati.
Mereka menggunakan kemampuan ini untuk bersembunyi dari pemangsa, terutama yang melihat dari bawah. Kromatofora membiarkan hiu berbaur dengan cahaya redup dari atas, membuat mereka sulit dilihat. Tubuh bagian atasnya juga berwarna gelap, sehingga sulit dilihat oleh pemangsa yang melihat ke bawah dari atas, karena mereka berbaur dengan kegelapan di bawah
(dan)