NASA Kutuk Ulah Kosmonot Rusia yang Kibarkan Bendera Separatis di ISS

Jum'at, 08 Juli 2022 - 20:38 WIB
loading...
NASA Kutuk Ulah Kosmonot Rusia yang Kibarkan Bendera Separatis di ISS
Lembaga antariksa AS itu menyebut, apa yang dilakukan para kosmonot merupakan sebuah propaganda anti-Ukraina. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - NASA mengutuk keras aksi tiga kosmonot Rusia yang mengibarkan bendera di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Lembaga antariksa AS itu menyebut, apa yang dilakukan para kosmonot merupakan sebuah propaganda anti-Ukraina.

“NASA dengan keras menegur Rusia yang telah menggunakan ISS untuk tujuan politik untuk mendukung perangnya melawan Ukraina," kata sekretaris pers NASA Jackie McGuinness, seperti dikutip dari The Verge pada Jumat (8/7/2022).



"Yang pada dasarnya tidak ada kaitannya samansekali dengan fungsi utama stasiun tersebut, yang sebenarnya diisi oleh 15 negara untuk memajukan ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi untuk tujuan damai,” tambahnya.

Sebagai informasi, beberapa hari lalu tiga kosmonot Rusia tampak merayakan penguasaan penuh tentaranya di wilayah Luhansk dari Ukraina dengan di ISS. Mereka berfoto dengan mengibarkan bendera separatis pro-Rusia di Ukraina.

Aksi ini dilakukan oleh Komandan Oleg Artemyev, Denis Matveev, dan Sergey Korsakov. Mereka dengan jelas menunjukkan bendera Republik Rakyat Luhansk ke kamera.

Untuk diketahui, teguran keras yang dilayangkan NASA ke Rusia merupakan sesuatu yang sangat langka dan menarik. Mengingat NASA dan Rusia sendiri selama ini merupakan mitra utama badan antariksa yang memiliki peran penting di ISS.

Meskipun seperti diketahui bersama bahwa ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah membuat beberapa lembaga AS kegerahan dan memutuskan kerja sama dengan Rusia, nyatanya hanya kerja sama di bidang antariksa lah yang bertahan.

NASA dan Rusia terus bekerja sama untuk mempertahankan operasi berkelanjutan di ISS, yang terus dikelola oleh astronot Amerika dan kosmonot Rusia. Hubungan tersebut bertahan selama perang, bahkan ketika Rusia telah membuat ancaman terbuka.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)