Perang Rusia Ukraina Makin Panas, Eropa Hentikan Kerja Sama Misi ke Mars dengan Roscosmos
loading...
A
A
A
BERLIN - Badan Antariksa Eropa (ESA) secara resmi memutus hubungan kerja sama dengan Badan Antariksa Federal Rusia ( Roscosmos ) dalam misi penjelajahan Mars yang sering disebut program ExoMars. ESA menangguhkan partisipasi Rusia dalam misi rover setelah Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022.
Sesuai rencana awal, rover bernama Rosalind Franklin akan diluncurkan menggunakan roket Proton Rusia dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan yang dijalankan oleh Roscosmos dan militer Rusia. Rosalind Franklin juga seharusnya mendarat dengan, dan dikerahkan dari, pendarat buatan Rusia bernama Kazachok.
Kepala ESA Josef Aschbacher mengumumkan penangguhan ini bisa ditingkatkan menjadi penghentian kerja sama. Apalagi perkembangan perang Rusia Ukraina semakin buruk dan mengakibatkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Moskow.
“Sebagai konsekuensinya, Dewan mengamanatkan saya untuk secara resmi mengakhiri kerja sama yang saat ini ditangguhkan dengan Roscosmos pada misi ExoMars Rover dan Surface Platform. Wawasan baru tentang perjalanan ke depan dengan mitra lain akan dijelaskan detailnya pada konferensi pers 20 Juli 2022,” kata Josef Aschbacher dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Kamis (14/7/2022).
Keputusan ini memiliki implikasi besar bagi misi penjelajahan planet Merah,misalnya rover Rosalind Franklin yang telah dijadwalkan untuk diluncurkan September ini mengalami penundaan. Sebab, ESA harus menemukan roket dan platform pendaratan baru untuk lepas landas yang kemungkinan terwujud sebelum 2028. Menyesuaikan posisi Mars dan Bumi ketika sejajar dengan benar untuk peluncuran antarplanet yang terjadi hanya sekali setiap 26 bulan.
Banyak kemitraan antariksa Rusia lainnya telah rusak atau bubar sebagai akibat dari invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina. Mesin roket Rusia tidak lagi dijual ke perusahaan Amerika dan perusahaan Prancis Arianespace tidak lagi meluncurkan satelit ke orbit menggunakan roket Soyuz buatan Rusia.
Kemitraan ESA-Roscosmos pada program ExoMars dua fase telah berlangsung lama. Fase pertama program ini berpusat pada European Trace Gas Orbiter (TGO) dan demonstran pendaratan Schiaparelli, yang diluncurkan ke Planet Merah di atas roket Proton Rusia dari Baikonur pada Maret 2016.
TGO berhasil mencapai orbit Mars dengan selamat dan terus mempelajari planet ini hingga saat ini. Schiaparelli, yang bertujuan untuk membuktikan teknologi pendaratan sebelum kedatangan rover ExoMars, jatuh selama upaya pendaratannya pada Oktober 2016.
Sesuai rencana awal, rover bernama Rosalind Franklin akan diluncurkan menggunakan roket Proton Rusia dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan yang dijalankan oleh Roscosmos dan militer Rusia. Rosalind Franklin juga seharusnya mendarat dengan, dan dikerahkan dari, pendarat buatan Rusia bernama Kazachok.
Kepala ESA Josef Aschbacher mengumumkan penangguhan ini bisa ditingkatkan menjadi penghentian kerja sama. Apalagi perkembangan perang Rusia Ukraina semakin buruk dan mengakibatkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Moskow.
Baca Juga
“Sebagai konsekuensinya, Dewan mengamanatkan saya untuk secara resmi mengakhiri kerja sama yang saat ini ditangguhkan dengan Roscosmos pada misi ExoMars Rover dan Surface Platform. Wawasan baru tentang perjalanan ke depan dengan mitra lain akan dijelaskan detailnya pada konferensi pers 20 Juli 2022,” kata Josef Aschbacher dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Kamis (14/7/2022).
Keputusan ini memiliki implikasi besar bagi misi penjelajahan planet Merah,misalnya rover Rosalind Franklin yang telah dijadwalkan untuk diluncurkan September ini mengalami penundaan. Sebab, ESA harus menemukan roket dan platform pendaratan baru untuk lepas landas yang kemungkinan terwujud sebelum 2028. Menyesuaikan posisi Mars dan Bumi ketika sejajar dengan benar untuk peluncuran antarplanet yang terjadi hanya sekali setiap 26 bulan.
Banyak kemitraan antariksa Rusia lainnya telah rusak atau bubar sebagai akibat dari invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina. Mesin roket Rusia tidak lagi dijual ke perusahaan Amerika dan perusahaan Prancis Arianespace tidak lagi meluncurkan satelit ke orbit menggunakan roket Soyuz buatan Rusia.
Kemitraan ESA-Roscosmos pada program ExoMars dua fase telah berlangsung lama. Fase pertama program ini berpusat pada European Trace Gas Orbiter (TGO) dan demonstran pendaratan Schiaparelli, yang diluncurkan ke Planet Merah di atas roket Proton Rusia dari Baikonur pada Maret 2016.
TGO berhasil mencapai orbit Mars dengan selamat dan terus mempelajari planet ini hingga saat ini. Schiaparelli, yang bertujuan untuk membuktikan teknologi pendaratan sebelum kedatangan rover ExoMars, jatuh selama upaya pendaratannya pada Oktober 2016.
(wib)