Rusia Kembangkan Rudal Anti-Kapal Zmeyevik, Padukan Kemampuan Balistik dan Hipersonik

Kamis, 14 Juli 2022 - 23:19 WIB
loading...
Rusia Kembangkan Rudal...
Rusia dikabarkan mengembangkan rudal balistik anti-kapal (anti-ship ballistic missile/ASBM) senjata yang secara populer dijuluki carrier killer. Foto/Youtube/The War Zone
A A A
MOSKOW - Rusia dikabarkan mengembangkan rudal balistik anti-kapal (anti-ship ballistic missile/ASBM) senjata yang secara populer dijuluki carrier killer. Proyek rudal yang dikenal dengan nama Zmeyevik (artinya serpentinite, sejenis batu), menggabungkan kemampuan rudal balistik dan manuver hypersonic glide vehicle (HGV).

Menurut sebuah laporan dari kantor berita Rusia TASS, berdasarkan dua sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan kementerian pertahanan dan kompleks industri militer, menyebutkan bahwa Zmeyevik telah dikembangkan untuk unit pertahanan pantai Angkatan Laut Rusia. Program ini dikembangkan untuk waktu yang cukup lama.

Rudal itu, yang menurut sumber tersebut terutama ditujukan untuk menargetkan kombatan permukaan besar, termasuk kapal induk. Rudal Zmeyevik ini menggabungkan kemampuan rudal balistik dengan tahap akhir manuver hypersonic glide vehicle (HGV).



Salah satu sumber yang sama menggambarkan Zmeyevik mirip dengan ASBM DF-21D dan DF-26B China dan akan memiliki jangkauan sekitar 2.500 mil atau lebih dari 4.000 Km. Rincian status pengembangan Zmeyevik saat ini tidak diberikan, meskipun TASS mengatakan telah mendekati perusahaan NPO Mashinostroeniya untuk meminta komentar.
Rusia Kembangkan Rudal Anti-Kapal Zmeyevik, Padukan Kemampuan Balistik dan Hipersonik


Perusahaan tidak menanggapi tetapi perlu dicatat bahwa mereka juga memproduksi rudal anti-kapal hipersonik Zirkon untuk kapal perang permukaan dan kapal selam. Ada juga Avangard HGV yang dapat dibawa oleh rudal balistik antarbenua (ICBM), dan sistem pertahanan pantai Bastion yang dipersenjatai dengan rudal balistik antarbenua, rudal supersonik Onyx.

“Sepertinya proyek ini memang sedang dalam pengembangan untuk sementara waktu, meskipun tidak ada tes yang disebutkan atau diamati, yang tentu saja itu tidak berarti bahwa tes prototipe tidak mungkin terjadi. Membuat rudal anti-kapal cepat cukup tradisional untuk Soviet dan Rusia, dan rudal balistik adalah pilihan yang baik,” kata Dmitry Stefanovich, seorang Peneliti di Pusat Keamanan Internasional, IMEMO RAS dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Kamis (14/7/2022).

(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1634 seconds (0.1#10.140)