Astronot China Mulai Keluhkan Popok yang Terlalu Berat dan Bikin Alat Vital Tidak Nyaman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Astronot China mulai mengeluhkan penggunaan popok luar angkasa yang dianggap terlalu berat dan bikin alat vital tidak nyaman. Keberadaan popok itu justru dianggap menghambat pekerjaan para astronot di luar angkasa yang semakin padat dan berat.
Dari situ para astronot China justru berharap adanya popok yang nyaman dan mudah dikenakan. Hal itu merupakan paparan sebuah riset yang dilakukan peneliti Wang Tianhui dan Guangdong Yinyin Co dan telah dilaporkan ke jurnal Manned Spaceflight baru-baru ini.
Menurut Wang Tianhui para astronot China justru membutuhkan sebuah popok yang sangat tipis namun mampu menampung lebih dari 1 kilogram urine. Diperkirakan popok itu harus lebih tipis sepertiga dari ukuran popok yang digunakan saat ini.
Diketahui para astronot saat ini menggunakan popok dengan ketebalan 26 milimeter. Nantinya popok yang ideal hanya memiliki ketebalan 7 milimeter untuk mendukung aktivitas para astronot.
Wang Tianhui dan Guangdong Yinyin Co kemudian membuat popok tipis yang cocok buat aktivitas para astronot di luar angkasa. Jadinya para astronot tidak akan kerepotan ketika beraktivitas.
"Ini lebih tipis, lebih nyaman dan memiliki kapasitas penyerapan yang lebih baik," kata Wang Tianhui.
Dia mengatakan saat ini popok itu telah direkomendasikan kepada otoritas antariksa China. "Tetapi kami tidak tahu kapan mereka akan menggunakannya" karena diperlukan lebih banyak pengujian," terangnya.
Dikutip South China Morning Post, perusahaan Guangdong Yinyin Co telah menyuplai popok luar angkasa untuk astronot China selama satu dekade terakhir.
Sementara China memang diketahui memiliki rencana luar angkasa yang ambisius untuk 10 tahun ke depan, termasuk menyelesaikan pembangunan stasiun ruang angkasa Tiangong dan meluncurkan dua pesawat ruang angkasa berawak setiap tahun. Tapi satu tantangan kecil yang dihadapinya adalah menemukan popok yang lebih nyaman untuk astronot.
Memang saat ini ada toilet di stasiun luar angkasa. Dalam kondisi itu para astronot harus memakai popok saat lepas landas, mendarat, berjalan di luar angkasa, dan aktivitas di luar kendaraan. Jadi sangat tidak mungkin buat mereka menggunakan kamar mandi.
Para astronot menggunakan popok dimulai pada 1980. Saat itu ilmuwan NASA Tang Xinyuan membuat popok khusus yang bisa digunakan para astronot. Popok itu kemudian disempurnakan lagi jadi Maximum Absorbency Garment (MAG) yang bisa menampung dua liter urine.
Hanya saja menurut Wang Tianhui MAG terlalu besar dan tidak nyaman buat para astronot. “Astronot lebih mementingkan kenyamanan dan daya serap satu kilogram sudah cukup untuk kebutuhan di luar angkasa,” pungkasnya.
Dari situ para astronot China justru berharap adanya popok yang nyaman dan mudah dikenakan. Hal itu merupakan paparan sebuah riset yang dilakukan peneliti Wang Tianhui dan Guangdong Yinyin Co dan telah dilaporkan ke jurnal Manned Spaceflight baru-baru ini.
Menurut Wang Tianhui para astronot China justru membutuhkan sebuah popok yang sangat tipis namun mampu menampung lebih dari 1 kilogram urine. Diperkirakan popok itu harus lebih tipis sepertiga dari ukuran popok yang digunakan saat ini.
Diketahui para astronot saat ini menggunakan popok dengan ketebalan 26 milimeter. Nantinya popok yang ideal hanya memiliki ketebalan 7 milimeter untuk mendukung aktivitas para astronot.
Wang Tianhui dan Guangdong Yinyin Co kemudian membuat popok tipis yang cocok buat aktivitas para astronot di luar angkasa. Jadinya para astronot tidak akan kerepotan ketika beraktivitas.
"Ini lebih tipis, lebih nyaman dan memiliki kapasitas penyerapan yang lebih baik," kata Wang Tianhui.
Dia mengatakan saat ini popok itu telah direkomendasikan kepada otoritas antariksa China. "Tetapi kami tidak tahu kapan mereka akan menggunakannya" karena diperlukan lebih banyak pengujian," terangnya.
Dikutip South China Morning Post, perusahaan Guangdong Yinyin Co telah menyuplai popok luar angkasa untuk astronot China selama satu dekade terakhir.
Baca Juga
Sementara China memang diketahui memiliki rencana luar angkasa yang ambisius untuk 10 tahun ke depan, termasuk menyelesaikan pembangunan stasiun ruang angkasa Tiangong dan meluncurkan dua pesawat ruang angkasa berawak setiap tahun. Tapi satu tantangan kecil yang dihadapinya adalah menemukan popok yang lebih nyaman untuk astronot.
Memang saat ini ada toilet di stasiun luar angkasa. Dalam kondisi itu para astronot harus memakai popok saat lepas landas, mendarat, berjalan di luar angkasa, dan aktivitas di luar kendaraan. Jadi sangat tidak mungkin buat mereka menggunakan kamar mandi.
Para astronot menggunakan popok dimulai pada 1980. Saat itu ilmuwan NASA Tang Xinyuan membuat popok khusus yang bisa digunakan para astronot. Popok itu kemudian disempurnakan lagi jadi Maximum Absorbency Garment (MAG) yang bisa menampung dua liter urine.
Hanya saja menurut Wang Tianhui MAG terlalu besar dan tidak nyaman buat para astronot. “Astronot lebih mementingkan kenyamanan dan daya serap satu kilogram sudah cukup untuk kebutuhan di luar angkasa,” pungkasnya.
(wsb)