2 Perusahaan Ini Berambisi Kalahkan SpaceX untuk Misi Penerbangan ke Mars 2024

Selasa, 19 Juli 2022 - 23:46 WIB
loading...
2 Perusahaan Ini Berambisi Kalahkan SpaceX untuk Misi Penerbangan ke Mars 2024
Ilustrasi roket Terran R Relativity Space, kendaraan cetak 3D yang sepenuhnya dapat digunakan kembali dan diharapkan mulai terbang pada tahun 2024. Roket ini akan membawa pendarat komersial Mars Impulse Space ke Planet Merah. Foto/Relativity Space/Space.c
A A A
FLORIDA - Perlombaan ke Mars semakin ramai, setelah dua perusahaan luar angkasa rintisan di California, Relativity Space dan Impulse Space, mengumumkan kesepakatan kerja sama untuk meluncurkan misi komersial pertama ke planet Merah pada 2024. Kedua perusahaan ini berambisi mendobrak kemapanan SpaceX yang lebih dahulu meluncurkan misi jangka panjang membangun permukiman manusia di Mars.

Menurut siaran pers yang dirilis pada Selasa 19 Juli 2022, Relativity Space akan menyediakan roket Terran R yang dapat digunakan kembali dan dicetak 3D untuk peluncuran misi ke Mars. Sementara Impulse Space akan menyediakan Mars Cruise Vehicle dan Mars Lander untuk menempatkan peralatan di permukaan Mars.

Roket Relativitas Space Terran R akan meluncurkan pendarat Impulse Space ke Mars pada 2024 jika semuanya berjalan lancar. Garis waktu tahun 2024 untuk misi yang diusulkan ini akan menempatkan Relativity Space dan Impulse Space di depan perusahaan Elon Musk, yang dapat mendaratkan misi komersial di Mars pada akhir dekade ini.



Menurut Presiden dan Chief Operating Officer perusahaan Gwynne Shotwell, SpaceX belum menetapkan tanggal pasti untuk rencana perjalanan Mars. Jika Relativitas dan Impuls dapat melaksanakan rencana mereka, mereka mungkin menjadi perusahaan ruang angkasa komersial pertama yang mencapai Planet Merah.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada perusahaan yang menempatkan muatan tunggal ke luar angkasa hingga saat ini. Itu tidak berarti mereka belum meletakkan dasar.

Relativity Space didirikan pada tahun 2015 dan sejak itu telah mengumpulkan dana lebih dari USD1 miliar. Perusahaan telah memelopori penggunaan printer 3D logam untuk memproduksi badan pesawat dan mesin roketnya. Pendekatan manufaktur yang diklaim Relativitas mengurangi kompleksitas rantai pasokan dan jadwal pengembangan.



Relativitas Space saat ini mengoperasikan atau sedang mengembangkan beberapa fasilitas peluncuran dan infrastruktur terkait di beberapa instalasi Angkatan Udara AS dan NASA. Sementara konstruksi ini memperjelas bahwa Relativity Space bermaksud menjadi pemain utama dalam industri layanan peluncuran komersial, ia belum menempatkan roket ke luar angkasa. Misi 2024 akan menjadi peluncuran pertama Terran R.

Impulse Space didirikan pada tahun 2021 dan saat ini memiliki 40 karyawan. Menurut halaman LinkedIn mereka, perusahaan bermaksud untuk mengaktifkan pengiriman muatan ruang jarak jauh yang murah dan gesit sehingga pelanggan dapat mengakses orbit apa pun atau bahkan menjangkau dunia lain.

Menurut situs web mereka, perusahaan mengkhususkan diri dalam menciptakan kendaraan manuver orbital khusus untuk pengiriman muatan jarak jauh, seperti dua kendaraan yang telah diusulkan untuk misi Mars 2024 dengan Relativity Space.



Terlepas dari kenyataan bahwa misi 2024 yang direncanakan akan menjadi yang pertama bagi mereka, para pemimpin di kedua perusahaan telah menegaskan bahwa mereka memiliki keyakinan bahwa kemitraan ini dapat mendaratkan muatan di Mars.
2 Perusahaan Ini Berambisi Kalahkan SpaceX untuk Misi Penerbangan ke Mars 2024

Diagram pendarat Mars komersial yang dikembangkan oleh Impulse Space, yang akan terbang dengan roket Relativity Space Terran R pada awal 2024. Foto/Impulse Space/Space.com

"Ini adalah tonggak utama bagi Impulse dan Relativitas, serta seluruh industri luar angkasa," kata Pendiri dan CEO Impulse Space Tom Mueller dalam pernyataannya dikutip SINDOnews dari laman Space.com.

Salah satu aspek yang paling menantang dari pendaratan di Mars adalah 'tahap meluncur,' yang melibatkan aeroshell untuk merangkum pendarat untuk kelangsungan masuk Mars. “Dengan kekuatan tim gabungan kami, pengalaman dan semangat, saya yakin ini bersejarah misi akan menjadi salah satu dari banyak misi yang akan datang,” lanjut Mueller.

Mueller diketahui merupakan anggota pendiri SpaceX dan memimpin departemen propulsi dari 2014 hingga 2019. Sebelumnya menjabat sebagai VP Propulsion Engineering dari 2002 hingga 2014.

Sementara itu, Relativity Space Cofounder dan CEO Tim Ellis menyatakan bahwa kemitraan antara kedua perusahaan membuat impian umat manusia untuk mencapai Mars dapat dicapai. "Kami percaya membangun masa depan multiplanet di Mars hanya mungkin jika kami menginspirasi lusinan hingga ratusan perusahaan untuk bekerja menuju tujuan tunggal," kata Ellis.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3767 seconds (0.1#10.140)