Ini Penjelasan Keterkaitan Rusia dan Bangsa Rum di Akhir Zaman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rusia dikaitkan dengan Bangsa Rum mencuat ketika perang antara Rusia dan Ukraina meletus. Salah satu yang juga mencuri perhatian adalah tentara Muslim Chechnya yang ikut bergabung dalam pasukan Rusia.
Perlu diketahui, negara Chechnya sendiri memiliki 95 persen penduduk Muslim. Melihat dari fenomena ini, lantas banyak yang mengaitkan dengan peristiwa akhir zaman menurut ajaran Islam.
Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya, memerintahkan pengiriman 12.000 pasukan ke Ukraina. Presiden Chechnya yang mendukung langkah Rusia untuk menyerang Ukraina, Ramzan Kadyrov lahir di Centro icnya tanggal 5 Oktober 1986.
Tak hanya dikenal berani, Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov adalah sosok yang sangat teguh dalam ketaatan menjalankan syariat Islam.
Di bawah kepemimpinannya, Ramzan Kadyrov memberi dukungan penuh kepada muslimah yang ingin berhijab. Bahkan Ramzan Kadyrov melarang praktik perjudian dan minuman keras.
Ketika terjadi penghinaan atas diri Nabi Muhammad SAW, oleh kartunis Skin Mark, Ramzan Kadyrof bereaksi sangat keras.
Penjelan lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah bersabda, "Kamu akan berdalamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat.
Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib serta berkata, 'Salib telah menang.' Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal).
Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, di mana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Menurut Zulfan Aldhilla dari kanal YouTube Rabbanians ID, hadis ini juga ditulis oleh Ibnu Katsir dalam sebuah kitab. Hadis ini menjelaskan seolah umat Islam dan bangsa Rum itu suatu saat akan melakukan sebuah perjanjian damai yang mana tujuannya untuk memerangi suatu musuh.
Dari sini banyak orang yang berpendapat bahwa Rusia adalah bangsa Rum yang dimaksud dalam hadis tersebut. Benarkah demikian?
Zulfan mengatakan istilah Rum dalam bangsa Arab sudah dikenal sejak abad ke-4 Masehi dan tertulis di Prasasti Namara. Adapun istilah Rum di sini juga sesuai dengan 'Rum' dalam Alquran, khususnya dalam Surat Ar-Rum yakni sama-sama dipahami sebagai Kekaisaran Romawi Timur.
Kekaisaran Romawi Timur ini terkenal pula dengan Kekaisaran Byzantium yang saat ini menjadi kawasan Turki usai ditaklukkan Muhammad Al Fatih. Setelah ditaklukan Byzantium tetap disebut sebagai Rum atau Rumelia, berarti tanah Romawi secara geografis.
"Istilah Rum sangat lekat dengan konteks geografi dan politik. Hanya saja yang menjadi masalah adalah hadis yang kita sebut di awal agak menjadi kontradiksi kalau merujuk ke kondisi yang sekarang," ujar Zulfan.
Perlu diketahui, negara Chechnya sendiri memiliki 95 persen penduduk Muslim. Melihat dari fenomena ini, lantas banyak yang mengaitkan dengan peristiwa akhir zaman menurut ajaran Islam.
Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya, memerintahkan pengiriman 12.000 pasukan ke Ukraina. Presiden Chechnya yang mendukung langkah Rusia untuk menyerang Ukraina, Ramzan Kadyrov lahir di Centro icnya tanggal 5 Oktober 1986.
Tak hanya dikenal berani, Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov adalah sosok yang sangat teguh dalam ketaatan menjalankan syariat Islam.
Di bawah kepemimpinannya, Ramzan Kadyrov memberi dukungan penuh kepada muslimah yang ingin berhijab. Bahkan Ramzan Kadyrov melarang praktik perjudian dan minuman keras.
Ketika terjadi penghinaan atas diri Nabi Muhammad SAW, oleh kartunis Skin Mark, Ramzan Kadyrof bereaksi sangat keras.
Penjelan lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah bersabda, "Kamu akan berdalamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat.
Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib serta berkata, 'Salib telah menang.' Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal).
Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, di mana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Menurut Zulfan Aldhilla dari kanal YouTube Rabbanians ID, hadis ini juga ditulis oleh Ibnu Katsir dalam sebuah kitab. Hadis ini menjelaskan seolah umat Islam dan bangsa Rum itu suatu saat akan melakukan sebuah perjanjian damai yang mana tujuannya untuk memerangi suatu musuh.
Dari sini banyak orang yang berpendapat bahwa Rusia adalah bangsa Rum yang dimaksud dalam hadis tersebut. Benarkah demikian?
Zulfan mengatakan istilah Rum dalam bangsa Arab sudah dikenal sejak abad ke-4 Masehi dan tertulis di Prasasti Namara. Adapun istilah Rum di sini juga sesuai dengan 'Rum' dalam Alquran, khususnya dalam Surat Ar-Rum yakni sama-sama dipahami sebagai Kekaisaran Romawi Timur.
Kekaisaran Romawi Timur ini terkenal pula dengan Kekaisaran Byzantium yang saat ini menjadi kawasan Turki usai ditaklukkan Muhammad Al Fatih. Setelah ditaklukan Byzantium tetap disebut sebagai Rum atau Rumelia, berarti tanah Romawi secara geografis.
"Istilah Rum sangat lekat dengan konteks geografi dan politik. Hanya saja yang menjadi masalah adalah hadis yang kita sebut di awal agak menjadi kontradiksi kalau merujuk ke kondisi yang sekarang," ujar Zulfan.
(wbs)