Ini Rencana Darurat NASA saat Rusia Tinggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA (National Aeronautics and Space Administration) ternyata sejak tahun lalu sudah punya rencana darurat apabila Rusia meninggalkan Stasiun Luar Angkasa atau International Space Station (ISS). Rencana itu sudah disiapkan mengingat semakin panjangnya ketegangan antara Rusia dengan negara-negara yang mengecam aksi invasi di Ukraina.
Direktur Roscosmos , Badan Antariksa dan Penerbangan Rusia, Yuri Borisov telah menegaskan Rusia akan keluar dari ISS pada 2024 nanti. Di saat yang bersamaan ISS merupakan stasiun luar angkasa yang dikerjakan bersama-sama.
Gizmodo menyebutkan NASA menyuplai modul khusus untuk menjaga keseimbangan stasiun dan menyediakan listrik di ISS. Sebaliknya Roscosmos memiliki sistem pendorong yang dibutuhkan untuk menjaga lab terbang tetap di orbit.
Tentunya kepergian Rusia dari ISS menimbulkan tanda tanya apakah sistem tersebut juga akan ikut dibawa pergi. Tentunya hal itu membuat negara-negara lain yang berada di ISS akan kerepotan.
Dari situlah NASA kemudian menyiapkan beberapa rencana cadangan apabila hal itu terjadi. Rencana darurat yang pertama adalah menarik semua astronot dari ISS. Baik itu astronot dari Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Saat ditinggalkan, NASA Juga akan memikirkan cara untuk membuang ISS jauh sebelum masa pakainya berakhir pada 2030. Hal itu dikonfirmasi Reuters berdasarkan keterangan sembilan orang sumber di NASA.
Salah satu caranya adalah menarik kembali ISS ke orbit bumi. NASA disebutkan Engadged sedang bekerja untuk membuat permintaan resmi bagi kontraktor untuk memikirkan cara-cara untuk mengurangi orbit stasiun luar angkasa selama beberapa minggu terakhir.
Sumber tersebut mengatakan Boeing telah membentuk tim insinyur untuk mencari cara mengendalikan ISS tanpa pendorong Rusia. Sebelumnya CEO SpaceX, Elon Musk juga menyatakan minatnya untuk membantu ketika berseteru dengan mantan direktur Roscosmos Dmitry Rogozin karena aksi invasi Rusia pada Ukraina.
Di tempat lain, Juni 2022 lalu, Northrop Gruumman mengirim pesawat luar angkasa Cygnus Spacecraft ke ISS untuk melakukan penyesuaian orbit. Keberhasilan itu memungkinkan adanya penarikan kembali ISS ke orbit bumi dengan metode yang sama. Apalagi Cygnus Spacecraft masih tersambung dengan ISS hingga kini.
Dalam pernyataan yang dikirim melalui email ke Gizmodo, NASA menolak mengomentari secara spesifik klaim Reuters. Badan antariksa itu hanya mengatakan dalam pekerjaannya mereka selalu memiliki rencana, baik normal maupun darurat, untuk operasi yang aman dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
"Badan ini terus mencari kemampuan baru di stasiun luar angkasa dan merencanakan transisi yang mulus ke tujuan yang dioperasikan secara komersial di orbit rendah Bumi. Melakukan hal itu memungkinkan NASA untuk berkonsentrasi pada eksplorasi lebih jauh ke alam semesta," tulis mereka dalam keterangan resmi.
Direktur Roscosmos , Badan Antariksa dan Penerbangan Rusia, Yuri Borisov telah menegaskan Rusia akan keluar dari ISS pada 2024 nanti. Di saat yang bersamaan ISS merupakan stasiun luar angkasa yang dikerjakan bersama-sama.
Gizmodo menyebutkan NASA menyuplai modul khusus untuk menjaga keseimbangan stasiun dan menyediakan listrik di ISS. Sebaliknya Roscosmos memiliki sistem pendorong yang dibutuhkan untuk menjaga lab terbang tetap di orbit.
Tentunya kepergian Rusia dari ISS menimbulkan tanda tanya apakah sistem tersebut juga akan ikut dibawa pergi. Tentunya hal itu membuat negara-negara lain yang berada di ISS akan kerepotan.
Dari situlah NASA kemudian menyiapkan beberapa rencana cadangan apabila hal itu terjadi. Rencana darurat yang pertama adalah menarik semua astronot dari ISS. Baik itu astronot dari Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Saat ditinggalkan, NASA Juga akan memikirkan cara untuk membuang ISS jauh sebelum masa pakainya berakhir pada 2030. Hal itu dikonfirmasi Reuters berdasarkan keterangan sembilan orang sumber di NASA.
Salah satu caranya adalah menarik kembali ISS ke orbit bumi. NASA disebutkan Engadged sedang bekerja untuk membuat permintaan resmi bagi kontraktor untuk memikirkan cara-cara untuk mengurangi orbit stasiun luar angkasa selama beberapa minggu terakhir.
Sumber tersebut mengatakan Boeing telah membentuk tim insinyur untuk mencari cara mengendalikan ISS tanpa pendorong Rusia. Sebelumnya CEO SpaceX, Elon Musk juga menyatakan minatnya untuk membantu ketika berseteru dengan mantan direktur Roscosmos Dmitry Rogozin karena aksi invasi Rusia pada Ukraina.
Di tempat lain, Juni 2022 lalu, Northrop Gruumman mengirim pesawat luar angkasa Cygnus Spacecraft ke ISS untuk melakukan penyesuaian orbit. Keberhasilan itu memungkinkan adanya penarikan kembali ISS ke orbit bumi dengan metode yang sama. Apalagi Cygnus Spacecraft masih tersambung dengan ISS hingga kini.
Dalam pernyataan yang dikirim melalui email ke Gizmodo, NASA menolak mengomentari secara spesifik klaim Reuters. Badan antariksa itu hanya mengatakan dalam pekerjaannya mereka selalu memiliki rencana, baik normal maupun darurat, untuk operasi yang aman dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
"Badan ini terus mencari kemampuan baru di stasiun luar angkasa dan merencanakan transisi yang mulus ke tujuan yang dioperasikan secara komersial di orbit rendah Bumi. Melakukan hal itu memungkinkan NASA untuk berkonsentrasi pada eksplorasi lebih jauh ke alam semesta," tulis mereka dalam keterangan resmi.
(wsb)