Spek Rudal DongFeng yang Diluncurkan ke Taiwan oleh Tentara China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daerah perairan Taiwan sempat menjadi target diluncurkannya rudal balistik dari China. Peristiwa ini terjadi sehari setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi berkunjung ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Melansir dari reuters, militer China mengkonfirmasi bahwa beberapa penembakan rudal konvensional di perairan Taiwan sebagai bagian dari latihan yang direncanakan di enam zona.
Baca juga : Taiwan Mulai Produksi Massal Rudal Jarak Jauh
Kamera CCTV China memperlihatkan latihan militer yang melibatkan lebih dari 100 pesawat, termasuk jet tempur dan pengebom serta lebih dari 10 kapal perang.
Sementara itu Pemerintah Taiwan mengungkapkan bahwa 11 rudal balistik DongFeng China telah diluncurkan di perairan terdekat sejak kali pertama pada 1996. DongFeng sendiri merupakan salah satu jenis rudal balistik terkuat yang dimiliki China yang memiliki spesifikasi tangguh dan daya ledak mematikan.
DF-41 (DongFeng-41, CSS-20) adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) milik China. Rudal ini memiliki jangkauan operasional hingga 15.000 km dan menjadikannya rudal jarak jauh China.
Dilansir dari missile threat.csis.org, diketahui rudal ini mampu memuat beberapa hulu ledak yang ditargetkan secara independen (MIRV). Rudal yang dikirimkan ke wilayah Taiwan ini memiliki panjang 22 meter dengan diameter 2,25 meter dan berat 80 ribu Kilogram.
Media pemerintah China mengklaim rudal tersebut dapat memuat hingga 10 hulu ledak MIRV dengan berat total 2.500 kg. Rudal kendali otomatis DF-41 dilengkapi dengan 8-axle transporter erector launcher (TEL) yang berasal dari sasis TEL DF-31AG.
Citra satelit menunjukkan bahwa China juga sedang menjajaki opsi pangkalan silo (tempat penyimpanan senjata) untuk pasokan DF-41-nya.
Baca juga : Taiwan Tembakkan 2 Rudal, China Kirim Pesawat Perang
Pada awal 2018, China telah memulai pembangunan beberapa silo untuk membuat DF-41, dan pada 2021 mereka telah memiliki sedikitnya 16 unit yang sedang dibangun di kompleks pelatihan.
Akademi Teknologi Kendaraan Peluncuran China mulai mengembangkan DF-41 pada Juli 1986. Foto-foto peluncur prototipe DF-41 pertama kali mulai beredar pada 2007.
Barulah pada 24 Juli 2012, China melakukan uji terbang pertamanya. DF-41 menjalani uji coba keduanya pada 13 Desember 2013, yang diluncurkan dari Wuzhai di provinsi Shaanxi ke target uji di wilayah China barat, dan uji coba ketiga pada 13 Desember 2014.
Melansir dari reuters, militer China mengkonfirmasi bahwa beberapa penembakan rudal konvensional di perairan Taiwan sebagai bagian dari latihan yang direncanakan di enam zona.
Baca juga : Taiwan Mulai Produksi Massal Rudal Jarak Jauh
Kamera CCTV China memperlihatkan latihan militer yang melibatkan lebih dari 100 pesawat, termasuk jet tempur dan pengebom serta lebih dari 10 kapal perang.
Sementara itu Pemerintah Taiwan mengungkapkan bahwa 11 rudal balistik DongFeng China telah diluncurkan di perairan terdekat sejak kali pertama pada 1996. DongFeng sendiri merupakan salah satu jenis rudal balistik terkuat yang dimiliki China yang memiliki spesifikasi tangguh dan daya ledak mematikan.
DF-41 (DongFeng-41, CSS-20) adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) milik China. Rudal ini memiliki jangkauan operasional hingga 15.000 km dan menjadikannya rudal jarak jauh China.
Dilansir dari missile threat.csis.org, diketahui rudal ini mampu memuat beberapa hulu ledak yang ditargetkan secara independen (MIRV). Rudal yang dikirimkan ke wilayah Taiwan ini memiliki panjang 22 meter dengan diameter 2,25 meter dan berat 80 ribu Kilogram.
Media pemerintah China mengklaim rudal tersebut dapat memuat hingga 10 hulu ledak MIRV dengan berat total 2.500 kg. Rudal kendali otomatis DF-41 dilengkapi dengan 8-axle transporter erector launcher (TEL) yang berasal dari sasis TEL DF-31AG.
Citra satelit menunjukkan bahwa China juga sedang menjajaki opsi pangkalan silo (tempat penyimpanan senjata) untuk pasokan DF-41-nya.
Baca juga : Taiwan Tembakkan 2 Rudal, China Kirim Pesawat Perang
Pada awal 2018, China telah memulai pembangunan beberapa silo untuk membuat DF-41, dan pada 2021 mereka telah memiliki sedikitnya 16 unit yang sedang dibangun di kompleks pelatihan.
Akademi Teknologi Kendaraan Peluncuran China mulai mengembangkan DF-41 pada Juli 1986. Foto-foto peluncur prototipe DF-41 pertama kali mulai beredar pada 2007.
Barulah pada 24 Juli 2012, China melakukan uji terbang pertamanya. DF-41 menjalani uji coba keduanya pada 13 Desember 2013, yang diluncurkan dari Wuzhai di provinsi Shaanxi ke target uji di wilayah China barat, dan uji coba ketiga pada 13 Desember 2014.
(bim)