Foto Satelit Tunjukkan Pangkalan Udara Rusia di Krimea Rusak Parah, Benarkah Dihajar Rudal HIMARS?

Kamis, 11 Agustus 2022 - 20:29 WIB
loading...
Foto Satelit Tunjukkan Pangkalan Udara Rusia di Krimea Rusak Parah, Benarkah Dihajar Rudal HIMARS?
Foto satelit menunjukkan Pangkalan Udara Saki Rusia di Krimea rusak parah akibat serangan pada Selasa 9 Agustus 2022. Foto/The War Zone/Planet Labs Inc
A A A
KIEV - Foto satelit menunjukkan Pangkalan Udara Saki Rusia di Krimea rusak parah akibat serangan pada Selasa 9 Agustus 2022. Setidaknya ada bukti fotografis sembilan atau sepuluh pesawat Rusia diyakini telah hancur, salah satunya jet tempur Su-24 Fencer.

Dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Kamis (11/8/2022), berdasarkan citra satelit dari Planet Labs Pangkalan Udara Saki Rusia di Semenanjung Krimea sebagian besar mengalami kehancuran akibat serangan yang belum bisa dijelaskan. Pesawat tempur tampaknya menjadi yang paling banyak menjadi sasaran, setidaknya 10 jet tempur rusak parah atau hancur.

Ada juga kerusakan yang terlihat pada sejumlah revetment pesawat dan struktur lainnya, tetapi infrastruktur utama tampaknya tidak mengalami kerusakan. Sebagian besar kerusakan tampaknya terjadi di dan sekitar apron besar di ujung barat daya pangkalan dan jajaran revetment pesawat di dekatnya.



Masih dari citra satelit, tampak seolah-olah tiga jet tempur sayap ayun Su-24 Fencer, bersama dengan jet tempur Su-30 Flanker, hancur di apron terbuka. Video telah muncul kemarin menunjukkan setidaknya satu Fencer terbakar di apron pangkalan. Sejumlah struktur yang berdekatan tampaknya telah mengalami berbagai tingkat kerusakan.

Dikutip dari laman Bulgarian Military, Pangkalan Udara Saki adalah salah satu dari dua pangkalan utama yang digunakan oleh Angkatan Udara Rusia untuk melakukan serangan udara di wilayah Ukraina. Masih belum jelas apa yang sebenarnya menghantam pangkalan udara Saki.

Banyak asumsi mengatakan bahwa Pangkalan Udara Saki mendapat serangan drone hingga rudal anti-kapal Neptunus Ukraina, atau rudal balistik jarak pendek Hrim-2 Ukraina. Sampai saat ini, tidak ada konfirmasi resmi dari pihak Ukraina atau Amerika Serikat (AS) bahwa rudal ini telah dikirimkan ke Kiev.



Tetapi kehadiran rudal AGM-88 HARM juga tidak diumumkan sampai dua hari yang lalu ketika sisa-sisanya ditemukan di Ukraina. Kemunculan AGM-88 HARM di Ukraina cukup membingungkan dan menimbulkan pertanyaan.
Foto Satelit Tunjukkan Pangkalan Udara Rusia di Krimea Rusak Parah, Benarkah Dihajar Rudal HIMARS?


Ini adalah rudal anti-radar yang seharusnya macet atau melubangi pertahanan udara musuh. Tetapi AGM-88 HARM hanya diluncurkan dengan pesawat dan tidak dirancang untuk diluncurkan dari pesawat tempur buatan Soviet atau Rusia yang banyak dimiliki Ukraina.

Mykola Belieskov, seorang konsultan dari Institut Nasional untuk Studi Strategis Ukraina membuat klaim yang berani tetapi bukan tidak mungkin. Angkatan Udara Ukraina menggunakan pesawat tempur MiG-29 atau Su-27 yang dimodifikasi. Apalagi baru-baru ini, AS memasok suku cadang untuk MiG-29, tetapi tidak merinci bagian apa secara detail.



Menurut pakar Ukraina lainnya, Viktor Kevlyuk, sangat mungkin bahwa AGM-88 HARM dapat membuat lubang di seluruh sistem radar pertahanan udara pangkalan udara Saki, membuka jendela gangguan kecil, dan jendela itu dapat digunakan untuk meluncurkan serangan rudal dengan dua rudal ATACMS.

ATACMS atau Army Tactical Missile System adalah sebuah peluru kendali atau rudal permukaan ke permukaan yang diproduksi oleh Lockheed Martin. ATACMS adalah rudal balistik taktis yang mulai digunakan pada awal 1990-an, dan saat ini, hanya empat negara yang memiliki, yaitu Amerika Serikat, Korea Selatan, Turki, dan Yunani.
Foto Satelit Tunjukkan Pangkalan Udara Rusia di Krimea Rusak Parah, Benarkah Dihajar Rudal HIMARS?


Ada kemungkinan lain, penggunaan rudal ATACMS yang diluncurkan dari Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi atau High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) dengan Multiple Launch Rocket System (MLRS).

Jangkauan rudal ATACMS adalah 300 km, tetapi lebih tepatnya, selama pengujian, rudal tersebut mencapai kemampuan operasional 310-320 km. Rudal tersebut telah partisipasi dalam beberapa konflik, seperti Perang Teluk Persia, Perang di Afghanistan, Perang Irak.

Karakteristik utama ATACMS sebagai berikut, lebar sayapnya 1,4 meter, ketinggian terbangnya 50 km, kecepatan maksimumnya melebihi Mach 3, dan sistem panduan rudal dikonfigurasikan oleh panduan navigasi inersia dengan bantuan GPS.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)