Menebak Dokumen Nuklir yang Dicari FBI di Rumah Donald Trump, Apakah Berisi Kode Emas?

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 10:25 WIB
loading...
Menebak Dokumen Nuklir yang Dicari FBI di Rumah Donald Trump, Apakah Berisi Kode Emas?
Penggerebekan yang dilakukan FBI di rumah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, salah satunya bertujuan mencari dokumen terkait senjata nuklir. Foto/DailyMail
A A A
WASHINGTON - Penggerebekan yang dilakukan Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) di rumah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, salah satunya bertujuan mencari dokumen terkait senjata nuklir . Berbagai spekulasi menyeruak dalam pemberitaan maupun media sosial, salah satunya bahwa Trump diduga masih memegang kode nuklir secara tidak tepat.

The Washington Post melaporkan pada Kamis 11 Agustus 2022, tidak merinci "dokumen nuklir" seperti apa yang dicari FBI dalam penggerebekan di perkebunan Trump di Mar-a-Lago di Florida. FBI juga belum mengatakan dokumen apa yang ditemukan.

Menurut The Post, dokumen yang memuat informasi tentang program nuklir AS atau kapasitas nuklir negara lain bisa berbahaya bagi keamanan internasional. Misalnya, negara lain mungkin menganggap rahasia nuklirnya terbongkar sebagai ancaman.



Namun, jika yang dicari adalah kode nuklir, mungkin itu merupakan salah satu penemuan yang tidak terlalu mengkhawatirkan bagi FBI. Bahkan jika Trump memang memegang kode nuklir, itu sudah tidak berguna untuk mengizinkan serangan, karena kodenya sudah berubah.

Jadi apa itu sebenarnya kode nuklir? Di mana letaknya dan bagaimana proses peluncuran serangan nuklir dilakukan? Dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (13/8/2022), berikut penjelasan tentang kode nuklir yang biasa dipegang presiden AS dan penggunaannya.

Ada dua set kode yang diperlukan untuk peluncuran nuklir: pertama yang digunakan oleh kru peluncuran untuk mengaktifkan dan menembakkan senjata nuklir, dan kedua yang digunakan oleh presiden untuk mengizinkan serangan semacam itu. Kode-kode ini dicetak pada Biskuit, yang dimaksud bukan makanan, tapi secarik plastik seukuran kartu kredit.



Presiden, menurut Brookings Institution, tidak memiliki akses ke set pertama karena disimpan di pangkalan militer dan di Pentagon. Untuk mengidentifikasi presiden dan mengkonfirmasi otoritas presiden saat memerintahkan serangan nuklir, seorang panglima dibekali kode yang dikenal sebagai Kode Emas atau Gold Codes. Menurut Bloomberg, jika presiden memutuskan untuk mengizinkan serangan, seorang pejabat militer senior membacakan "kode tantangan" atau challenge code, mungkin bisa berupa beberapa huruf dari alfabet militer.

Presiden kemudian menggunakan Biskuit yang dimiliki, menemukan kode yang dimulai dengan huruf-huruf itu dan membaca sisa kodenya. Biskuit adalah bagian dari kit yang dikenal sehari-hari sebagai Football, atau Nuclear Football tetapi secara resmi disebut "sachet darurat" atau emergency sachet presiden.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2961 seconds (0.1#10.140)