Penjelajah Mars Temukan Mineral Misterius, Diperkirakan Akibat Letusan 3 Miliar Tahun Lalu
loading...
A
A
A
FLORIDA - Penemuan mineral misterius di planet Mars oleh penjelajah Curiosity NASA membuat bingung para ilmuwan. Sebab, mineral itu terbentuk dari silikon dioksida atau silika, yang biasa muncul jenis aktivitas vulkanik.
Penjelajah Curiosity NASA menemukan mineral dalam batu di jantung kawah Gale selebar 154 kilometer pada 30 Juli 2015. Penjelajah Curiosity mengebor lubang kecil ke dalam batu dan mengekstraksi sampel debu berwarna perak.
Laboratorium difraksi sinar-X milik Curiosity menganalisis debu dan mendeteksi tridimit, jenis kuarsa langka yang seluruhnya terbuat dari silikon dioksida atau silika. Material ini biasanya dibentuk oleh jenis aktivitas vulkanik tertentu.
“Penemuan yang tidak biasa ini sama sekali tidak terduga. Penemuan tridimit di kawah Gale adalah salah satu pengamatan paling mengejutkan yang dilakukan penjelajah Curiosity dalam 10 tahun menjelajahi Mars,” kata Kirsten Siebach, ilmuwan planet di Rice University di Houston dan spesialis misi NASA dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (13/8/2022)..
Penemuan tridimit mengejutkan para peneliti karena dua alasan utama,pertama aktivitas vulkanik Mars sebelumnya dianggap tidak cocok untuk menghasilkan mineral kaya silika seperti tridimit. Kedua, para ilmuwan percaya bahwa kawah Gale pernah menjadi danau kuno dan tidak memiliki gunung berapi yang terlihat di dekatnya.
“Ini yang membuat para ilmuwan menggaruk-garuk kepala ketika mereka mencoba mencari tahu bagaimana mineral itu berakhir di dasar danau,” kata Valerie Payre, seorang ilmuwan planet di Northern Arizona University dan Rice University kepada Live Science email.
Dalam studi baru, para peneliti telah menemukan penjelasan yang dapat mengungkap misteri tersebut. Para peneliti menduga bahwa letusan eksplosif dari gunung berapi yang tidak diketahui meluncurkan abu kaya tridimit ke langit Mars, kemudian jatuh ke danau kuno di kawah Gale.
Ketika abu jatuh ke air, abu itu akan dipecah menjadi bagian-bagian individualnya melalui kombinasi proses fisik dan kimia. Para peneliti berpikir inilah mengapa sampel tridimit sangat murni dan tidak terkontaminasi abu.
Skenario serupa telah diamati di Bumi hanya di satu lokasi, di Danau Tecocomulco di Meksiko, di mana tridimit ditemukan di dalam batuan vulkanik yang terangkat dari dasar danau. Jika abu yang kaya tridimit jatuh ke kawah Gale saat masih berupa danau, maka letusan kemungkinan terjadi antara 3 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu.
“Letusan eksplosif pasti terjadi dalam jangka waktu itu,” kata Payre. Namun, penelitian terbaru menunjukkan ada kemungkinan bahwa kawah Gale masih berupa danau hingga 1 miliar tahun yang lalu.
Penjelajah Curiosity NASA menemukan mineral dalam batu di jantung kawah Gale selebar 154 kilometer pada 30 Juli 2015. Penjelajah Curiosity mengebor lubang kecil ke dalam batu dan mengekstraksi sampel debu berwarna perak.
Laboratorium difraksi sinar-X milik Curiosity menganalisis debu dan mendeteksi tridimit, jenis kuarsa langka yang seluruhnya terbuat dari silikon dioksida atau silika. Material ini biasanya dibentuk oleh jenis aktivitas vulkanik tertentu.
“Penemuan yang tidak biasa ini sama sekali tidak terduga. Penemuan tridimit di kawah Gale adalah salah satu pengamatan paling mengejutkan yang dilakukan penjelajah Curiosity dalam 10 tahun menjelajahi Mars,” kata Kirsten Siebach, ilmuwan planet di Rice University di Houston dan spesialis misi NASA dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (13/8/2022)..
Penemuan tridimit mengejutkan para peneliti karena dua alasan utama,pertama aktivitas vulkanik Mars sebelumnya dianggap tidak cocok untuk menghasilkan mineral kaya silika seperti tridimit. Kedua, para ilmuwan percaya bahwa kawah Gale pernah menjadi danau kuno dan tidak memiliki gunung berapi yang terlihat di dekatnya.
“Ini yang membuat para ilmuwan menggaruk-garuk kepala ketika mereka mencoba mencari tahu bagaimana mineral itu berakhir di dasar danau,” kata Valerie Payre, seorang ilmuwan planet di Northern Arizona University dan Rice University kepada Live Science email.
Dalam studi baru, para peneliti telah menemukan penjelasan yang dapat mengungkap misteri tersebut. Para peneliti menduga bahwa letusan eksplosif dari gunung berapi yang tidak diketahui meluncurkan abu kaya tridimit ke langit Mars, kemudian jatuh ke danau kuno di kawah Gale.
Ketika abu jatuh ke air, abu itu akan dipecah menjadi bagian-bagian individualnya melalui kombinasi proses fisik dan kimia. Para peneliti berpikir inilah mengapa sampel tridimit sangat murni dan tidak terkontaminasi abu.
Skenario serupa telah diamati di Bumi hanya di satu lokasi, di Danau Tecocomulco di Meksiko, di mana tridimit ditemukan di dalam batuan vulkanik yang terangkat dari dasar danau. Jika abu yang kaya tridimit jatuh ke kawah Gale saat masih berupa danau, maka letusan kemungkinan terjadi antara 3 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu.
“Letusan eksplosif pasti terjadi dalam jangka waktu itu,” kata Payre. Namun, penelitian terbaru menunjukkan ada kemungkinan bahwa kawah Gale masih berupa danau hingga 1 miliar tahun yang lalu.
(wib)