Jenis-Jenis Plastik yang Sering Dijumpai dan Penanggulangannya

Kamis, 02 Juli 2020 - 00:04 WIB
loading...
Jenis-Jenis Plastik...
Ada tujuh jenis plastik yang sering dijumpai sehari-hari dan berpotensi menjadi sampah. Dengan mengetahui jenis sampah plastik, proses penanganannya bisa lebih mudah. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Sampah plastik menjadi masalah yang sangat kompleks. Penanganannya juga sangat tidak mudah, sebab jenisnya berbeda-beda. Maka dari itu, dengan mengetahui jenis sampah plastik, proses penanganannya bisa lebih mudah.

Plastik tidak sesederhana yang dibayangkan. Beberapa jenis ada yang bisa digunakan kembali, dan beberapa jenis lainnya berbahaya jika dipakai berulang-ulang. Ada yang mudah didaur ulang, ada juga yang sangat sulit didaur ulang. BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan

Jenis plastik yang pertama adalah Polyethylene Terephthalate (PETE). Jenis ini merupakan fiber bebas kerut. PETE sebagian besar digunakan untuk keperluan kemasan makanan dan minuman, karena kemampuannya yang kuat untuk mencegah oksigen masuk dan merusak produk di dalamnya. Baca Juga: Ahli Sebut Virus Corona Bisa Bertahan 20 Tahun dalam Minus 20 Derajat
Jenis plastik PETE juga membantu menjaga agar karbon dioksida dalam minuman berkarbonasi tidak keluar. Misalnya digunakan untuk botol air soda, mineral, minyak sayur, dan lainnya.

Warna botol dari plastik jenis ini biasanya bening transparan. PETE merupakan jenis plastik sekali pakai dan dapat berbahaya, karena jika terkena panas akan mengeluarkan zat karsinogenik. PETE atau PET biasanya didaur ulang menjadi perabot rumah tangga, karpet, dan life jacket.

Jenis plastik kedua adalah High-Density Polyethylene (HDPE). Jenis ini cukup spesial dari jenis plastik lainnya, karena memiliki rantai polimer tunggal yang membuatnya sangat padat. Biasanya digunakan untuk kemasan botol deterjen dan shampoo.

Meskipun lebih tahan panas, plastik ini merupakan jenis plastik sekali pakai karena semakin lama digunakan, plastik ini akan melepaskan senyawa berbahaya, Antimoni Trioksida. Plastik HDPE ini biasanya didaur ulang menjadi tali, mainan dan pipa.

Jenis plastik yang ketiga adalah Polyvinyl Chloride (PVC). PVC termasuk jenis plastik yang sulit didaur ulang. Plastik PVC biasanya digunakan untuk pipa, mainan, kursi plastik dan komponen di industri otomotif.

PVC juga dianggap sebagai jenis plastik yang paling berbahaya. Sebab, dapat meluluhkan berbagai bahan kimia beracun seperti bisphenol A (BPA), ftalat, timbal, dioksin, merkuri, dan kadmium. Beberapa bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker, gejala alergi pada anak-anak, dan mengganggu sistem hormonal manusia.

Keempat ada jenis plastik Low-Density Polyethylene (LDPE). Polyethylenes adalah jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia, dan tidak menimbulkan reaksi kimia jika menyentuh obyek lain (makanan dan minuman), namun sulit untuk dihancurkan.

Biasanya, LDPE digunakan untuk kantong plastik dan tempat makanan. Jenis plastik ini memiliki struktur kimia polimer plastik paling sederhana, sehingga sangat mudah dan sangat murah untuk diproses.

Jenis plastik kelima adalah polypropylene (PP). Jenis plastik ini lebih kaku dan lebih tahan panas, sehingga PP banyak digunakan untuk wadah makanan panas, misalnya mangkuk dan piring.

PP adalah pilihan bahan plastik yang paling aman untuk wadah makanan dan minuman, serta dapat digunakan berkali-kali karena sifatnya yang tahan lama.

Kemudian jenis plastik keenam adalah polystyrene (PS) atau yang lebih familiar dengan sebutan styrofoam. Plastik jenis ini digunakan sebagai tempat makan dan minum sekali pakai.

Plastik PS berbahaya bagi kesehatan karena mengandung styrine, bahan yang bisa menyebabkan gangguan syaraf, otak dan reproduksi wanita. Styrene bisa juga didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.

Terakhir adalah jenis lainnya di luar keenam jenis yang disebutkan sebelumnya. Misalnya SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadine Styrene), PC (Polycarbonate), Nylon. Plastik-plastik yang termasuk dalam jenis ini adalah campuran dari dua atau lebih jenis plastik.

Kandungan bahan dari jenis ini berbahaya jika tercampur dengan makanan. Biasanya digunakan untuk peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik, dan kemasan. Jenis plastik ini juga termasuk sulit didaur ulang, untuk itu penggunaannya sebaiknya dibatasi atau dihindari.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2637 seconds (0.1#10.140)