Ilmuwan Ungkap Cacing Parasit Manusia Purba dari Kotoran Bangsa Viking

Kamis, 08 September 2022 - 07:29 WIB
loading...
A A A
Daya tahan di dalam tanah inilah yang memungkinkan tim untuk mengurutkan DNA purba yang ditemukan dalam fosil kotoran manusia purba. Telur memiliki cangkang kitin yang keras, mengawetkan DNA yang terkandung di dalamnya.

Kemudian beradaptasi untuk bertahan hidup lama di lingkungan tanah.Telur, oleh karena itu, bukan tubuh cacing dewasa yang dikeringkan, yang dapat diurutkan oleh para peneliti, diperoleh dari situs pemukiman Viking di Viborg dan Kopenhagen, serta situs di Latvia dan Belanda.

Sebanyak 17 sampel purba yang berbeda dipelajari di bawah mikroskop untuk mengisolasi telur, yang kemudian disaring dari matriks fosil kotoran di sekitarnya, dan menjadi sasaran analisis genetik.

Tim juga memeriksa sampel kontemporer dari manusia di seluruh dunia, serta monyet, untuk dibandingkan dengan genom purba.

"Tidak mengherankan, kita dapat melihat bahwa cacing cambuk tampaknya telah menyebar dari Afrika ke seluruh dunia bersama manusia sekitar 55.000 tahun yang lalu, mengikuti apa yang disebut hipotesis 'keluar dari Afrika' tentang migrasi manusia," kata Kapel.

Hasilnya menunjukkan bahwa parasit telah beradaptasi dengan cara bekerja sama, bukan melawan tubuh manusia agar tetap tidak diperhatikan, menjalani siklus hidupnya, dan menyebar ke inang sebanyak mungkin.

"Selama Zaman Viking dan hingga Abad Pertengahan, seseorang tidak memiliki kondisi sanitasi yang baik atau fasilitas memasak dan toilet yang terpisah dengan baik," kata Kapel.

"Ini memberikan peluang yang jauh lebih baik bagi cacing cambuk untuk menyebar. Saat ini, sangat jarang terjadi di bagian dunia industri. Sayangnya, kondisi yang menguntungkan untuk penyebaran masih ada di wilayah yang kurang berkembang di dunia," pungkasnya.
(wbs)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)