Rusia Pastikan Satelit Komersial Halal untuk Dirudal

Minggu, 18 September 2022 - 09:03 WIB
loading...
Rusia Pastikan Satelit Komersial Halal untuk Dirudal
Pernyataan satelit komesial halal untuk dihancurkan dikeluarkan oleh delegasi Rusia dalam pertemuan United Nations open-ended working group (OEWG) yang berlangsung di Jenewa pada hari Senin, 12 September 2022 . FOTO/ IST
A A A
KIEV - Amerika Serikat terus menggunakan satelit komersial untuk kegiatan intelijen dan berkomunikasi dengan sekutunya. Rupanya ini membuat Rusia gerah hingga mengeluarkan statement bahwa satelit komesial halal untuk dihancurkan.

Melansir dari Space, Minggu (18/9/2022) pernyataan ngeri-ngeri sedap ini dikeluarkan oleh delegasi Rusia dalam pertemuan United Nations' open-ended working group (OEWG) yang berlangsung di Jenewa pada hari Senin, 12 September 2022 kemarin.



Menurut delegasi Rusia, penggunaan satelit komersial oleh Amerika Serikat yang kelewat batas ini merupakan keterlibatan tidak langsung dalam konflik militer yang ketika dalam situasi perang seperti saat ini, bisa dijadilan target sasaran.

"Amerika Serikat dan sekutunya apakah mereka menyadarinya atau tidak bahwa apa yang disebut infrastruktur kuasi-sipil dapat menjadi target yang sah untuk pembalasan," kata Konstantin Vorontsov, anggota Kementerian Luar Negeri Rusia dan kepala delegasi Rusia untuk Kantor Urusan Perlucutan Senjata PBB.

"Paling tidak penggunaan satelit sipil yang provokatif ini dipertanyakan di bawah Perjanjian Luar Angkasa, yang mengatur penggunaan luar angkasa secara eksklusif untuk tujuan damai, dan harus dikutuk keras oleh komunitas internasional," lanjut Vorontsov.

Komentar Rusia tentang penargetan aset komersial di luar angkasa muncul setelah Elon Musk mengirim beberapa terminal Starlink ke Ukraina untuk meningkatkan jangkauan internet dan konektivitas pasca serangan Rusia terhadap infrastruktur penting di sana.

Selain Starlink, perusahaan citra satelit komersial seperti Planet, Maxar dan BlackSky telah menyediakan intelijen penting dengan mengambil gambar konflik dari atas dan membagikannya secara terbuka juga turut menyulut emosi Rusia.

Rusia meminta agar negara-negara anggota PBB untik fokus pada asumsi kewajiban nasional dan internasional untuk tidak menempatkan senjata dalam bentuk apa pun di luar angkasa dan menggunakannya jika tidak ingin terlibat dalam pertempuran.

Negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu juga menggarisbawahi tren yang kerap terjadi dan sangat berbahaya yang melampaui penggunaan teknologi luar angkasa yang terlihat jelas selama perang di Ukraina.

Pernyataan Rusia tentang ancaman luar angkasa disampaikan hanya satu hari setelah Jerman dan Jepang berjanji untuk tidak melakukan tes rudal anti-satelit (ASAT) yang merusak.

Mereka bergabung dengan Amerika Serikat, Kanada, dan Selandia Baru yang telah berkomitmen untik mengurangi puing-puing luar angkasa setelah uji coba rudal ASAT Rusia pada November 2021 yang menuai kecaman internasional secara luas.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2385 seconds (0.1#10.140)