Spesifikasi Admiral Kuznetsov, Kapal Induk Rusia dengan Kemampuan Mengerikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rusia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer yang mumpuni dan disegani. Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini memiliki berbagai persenjataan militer canggih, baik di sektor darat, laut maupun udaranya.
Dari sekian banyak diantaranya, salah satu yang cukup menarik perhatian adalah sebuah kapal induk bernama Admiral Kuznetsov. Jenis kapal ini diketahui sebagai satu-satunya induk yang dimiliki Rusia.
Baca juga : Waswas Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan AS
Dikutip dari laman Military Factory, pengembangan kapal induk di Rusia memang dimulai dengan lambat sejak era Uni Soviet. Kala itu, dua kapal induk sempat direncanakan, namun harus batal setelah meletusnya Perang Dunia II sehingga mengharuskan mereka lebih berfokus pada angkatan daratnya.
Pada awal 1960-an saat rezim Brezhnev berkuasa, kapal induk di Rusia menjadi kenyataan dengan hadirnya Moskva dan Leningrad. Hanya saja, keduanya bukanlah kapal induk sejati dan hanya bisa didukung helikopter.
Barulah setelahnya muncul Admiral Kuznetsov dan menjadi kapal induk tetap Rusia yang beroperasi. Melihat dari spesifikasinya, kapal induk ini dibekali tenaga konvensional dan memiliki delapan boiler dan empat turbin uap.
Adapun masing-masing diantaranya menghasilkan 50.000 HP dan menggerakan empat poros baling-baling fixed-pitch. Dikutip dari laman Naval Technology, Admiral Kuznetsov memiliki panjang sekitar 284 meter, lebar 72,3 meter, hingga draft 9,14 meter. Sedangkan perpindahan beban penuhnya mencapai 55.000 ton.
Lebih lanjut, kapal ini memiliki dek penerbangan yang cukup luas dan dilengkapi kabel arrester. Beralih ke bagian sensor, kapal induk Rusia ini dibekali radar kapal yang termasuk radar akuisisi target udara dan permukaan, radar kontrol penerbangan, radar navigasi, hingga radar kontrol tembakan.
Selain itu, Admiral Kuznetsov juga dilengkapi sistem anti kapal selam Udav-1 dengan 60 roket anti-kapal selam. Dirancang oleh Splav Research and Production Association di Moskow, Udav-1 dapat melindungi kapal dengan menghancurkan torpedo yang menyerangnya.
Baca juga : Jenderal AS: Rusia Miliki Kekuatan Militer Luar Biasa
Dari sekian banyak diantaranya, salah satu yang cukup menarik perhatian adalah sebuah kapal induk bernama Admiral Kuznetsov. Jenis kapal ini diketahui sebagai satu-satunya induk yang dimiliki Rusia.
Baca juga : Waswas Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan AS
Dikutip dari laman Military Factory, pengembangan kapal induk di Rusia memang dimulai dengan lambat sejak era Uni Soviet. Kala itu, dua kapal induk sempat direncanakan, namun harus batal setelah meletusnya Perang Dunia II sehingga mengharuskan mereka lebih berfokus pada angkatan daratnya.
Pada awal 1960-an saat rezim Brezhnev berkuasa, kapal induk di Rusia menjadi kenyataan dengan hadirnya Moskva dan Leningrad. Hanya saja, keduanya bukanlah kapal induk sejati dan hanya bisa didukung helikopter.
Barulah setelahnya muncul Admiral Kuznetsov dan menjadi kapal induk tetap Rusia yang beroperasi. Melihat dari spesifikasinya, kapal induk ini dibekali tenaga konvensional dan memiliki delapan boiler dan empat turbin uap.
Adapun masing-masing diantaranya menghasilkan 50.000 HP dan menggerakan empat poros baling-baling fixed-pitch. Dikutip dari laman Naval Technology, Admiral Kuznetsov memiliki panjang sekitar 284 meter, lebar 72,3 meter, hingga draft 9,14 meter. Sedangkan perpindahan beban penuhnya mencapai 55.000 ton.
Lebih lanjut, kapal ini memiliki dek penerbangan yang cukup luas dan dilengkapi kabel arrester. Beralih ke bagian sensor, kapal induk Rusia ini dibekali radar kapal yang termasuk radar akuisisi target udara dan permukaan, radar kontrol penerbangan, radar navigasi, hingga radar kontrol tembakan.
Selain itu, Admiral Kuznetsov juga dilengkapi sistem anti kapal selam Udav-1 dengan 60 roket anti-kapal selam. Dirancang oleh Splav Research and Production Association di Moskow, Udav-1 dapat melindungi kapal dengan menghancurkan torpedo yang menyerangnya.
Baca juga : Jenderal AS: Rusia Miliki Kekuatan Militer Luar Biasa