Ngeri, Mesir Punya Kuburan Penyelam Paling Mematikan di Dunia

JAKARTA - Ngeri, Mesir ternyata memiliki lokasi penyelaman yang sangat indah sekaligus menyeramkan bernama Red Sea Blue Hole. Total ada 200 penyelam mati tenggelam di lokasi itu. Tidak heran jika Red Sea Blue Hole disebut-sebut sebagai "Kuburan Penyelam".

Sesuai namanya, Red Sea Blue Hole, lokasi penyelaman itu memang berada di salah satu bagian Laut Merah yang ada di wilayah Mesir. Lokasi penyelaman itu memiliki kedalaman hingga 100 meter.

Meski sudah disebut-sebut sebagai "Kuburan Penyelam" Red Sea Blue Hole masih terus menarik perhatian banyak penyelam . Pasalnya tempat itu memiliki karang dan lengkungan yang sangat indah menurut para penyelam di dunia.

Mengutip RushKult, area "terdangkal" di lubang ini tercatat sekitar 6 meter, yang dinamakan The Saddle. Lalu ada lengkungan mirip terowongan sepanjang 26 meter di kedalaman 55 meter, yang dinamakan The Arch.

Dari The Arch menuju lautan lepas, kedalamannya kembali turun menjadi lebih dari 1.000 meter. Lanskap bawah laut di Blue Hole berupa karang, sehingga bisa ditemukan banyak kawanan ikan karang di sini.





Hanya saja dibalik keindahan itu Red Sea Blue Hole justru memiliki catatan kelam. Total sudah ada 200 penyelam yang tewas di lokasi indah itu.

IFL Science menyebutkan penyelam dan instruktur lokal yang bekerja di daerah tersebut berspekulasi tingginya tingkat kematian di Red Sea Blue Hole disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari beberapa penyelam yang ingin menjelajah ke lengkungan. Apalagi, kompleksitas geologi di lokasi itu memang jadi tantangan besar.

Penyelam yang berusaha masuk ke lengkungan, tanpa pengalaman memadai, akan dapat mengalami narkosis nitrogen atau dikenal sebagai efek martini. Kondisi itu adalah dimana penyelam mengaklami gangguan fisik dan mentakl. Hal itu terjadi karena penyelam terus menuruni kedalaman 120 meter.

Penyelam juga kerepotan karena butuh energi besar untuk berenang melawan arus yang mengalir dari laut terbuka. Artinya penyelam terkadang kehabisan oksigen saat mencoba keluar melalui lengkungan.





Seorang pria asal Mesir, Tarek Omar, mulai menjelajahi Blue Hole pada tahun 1992. Ia datang karena mendengar legenda kalau Blue Hole menjadi lokasi bunuh diri bagi orang-orang yang enggan dijodohkan dalam pernikahan.

Mengutip The Guardian, Omar menjadi terkenal pada tahun 1997 ketika ia mengeluarkan mayat Conor O'Regan dan Martin Gara dari dalam air, mayat pertama yang ditemukan dari Blue Hole.

Sejak itu, dia telah mengeluarkan lebih dari 20 mayat, sehingga mendapatkan julukan yang mungkin terdengar suram: "pengumpul tulang".

Kematian paling tragis di Blue Hole ialah yang dialami Yuri Lipski, pria Rusia-Israel yang menyelam dengan kamera untuk membuat dokumenter tentang The Arch namun malah mendokumentasikan ajalnya sendiri.

Uniknya meski Red Sea Blue Hole telah jadi "Kuburan Penyelam" tingkat kunjungan ke lokasi itu justru tidak menurun. Tidak heran jika banyak orang wanti-wanti jika ingin menyelam dengan aman di Red Sea Blue Hole.