2 Alasan Mengapa Penembakan Massal Sering Terjadi di Amerika

Jum'at, 30 September 2022 - 10:30 WIB
loading...
2 Alasan Mengapa Penembakan...
Pendemo yang melakukan protes terhadap maraknya penembakan massal di Amerika dan menuntut kontrol/pembatasan terhadap peredaran senjata. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kasus penembakan massal di Amerika sangat tinggi. Bahkan dalam 2 tahun terakhir jumlahnya terus meningkat. Tapi, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Nah, berikut beberapa penyebab penembakan massal marak terjadi di Amerika:

1. 42 Persen Senjata Dunia
Warga Amerika hanya mengakomodir 4,4 persen dari populasi global dengan jumlah penduduk 329 juta jiwa. Namun, mereka memiliki 42 persen senjata dunia.

Sejak 1966 hingga 2012, 31 persen pria bersenjata dalam penembakan massal di seluruh dunia adalah orang Amerika, menurut studi pada 2015 oleh Adam Lankford, seorang profesor di University of Alabama.

Disesuaikan dengan populasi, hanya Yaman yang memiliki tingkat penembakan massal yang lebih tinggi di antara negara-negara berpenduduk lebih dari 10 juta orang.

Yaman memiliki tingkat kepemilikan senjata tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Di seluruh dunia, Lankford menemukan, tingkat kepemilikan senjata suatu negara berkorelasi dengan kemungkinan terjadinya penembakan massal.

2. Kesehatan Mental
Masalah lain yang memicu penembakan adalah kesehatan mental. Orang Amerika memiliki lebih banyak masalah kesehatan mental daripada negara lain dengan lebih sedikit penembakan massal.

Sebuah studi tahun 2015 memperkirakan bahwa hanya 4 persen dari kematian senjata di Amerika dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental.

Tingkat pengeluaran perawatan kesehatan mental di Amerika Serikat, jumlah profesional kesehatan mental perkapita dan tingkat gangguan mental yang parah semuanya sejalan dengan negara-negara kaya lainnya.

Dan Mr. Lankford, dalam sebuah email, mengatakan negara-negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi cenderung memiliki tingkat penembakan massal yang rendah, kebalikan dari apa yang Anda harapkan jika masalah kesehatan mental berkorelasi dengan penembakan massal.

Dari tahun 2000 dan 2014, ditemukan, tingkat kematian Amerika Serikat oleh penembakan massal adalah 1,5 per satu juta orang.



Tetapi studi yang sama menemukan bahwa Amerika Serikat memiliki 133 penembakan massal. Finlandia hanya memiliki dua, yang menewaskan 18 orang, dan Swiss memiliki satu, yang menewaskan 14.

Jadi, meski penembakan massal bisa terjadi di mana saja, namun jadi kejadian yang “rutin” di Amerika Serikat.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1489 seconds (0.1#10.140)