Teleskop James Webb Tangkap Galaksi Sangat Terang, Gugus Bintang Terjauh

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 19:05 WIB
loading...
Teleskop James Webb Tangkap Galaksi Sangat Terang, Gugus Bintang Terjauh
Teleskop luar angkasa James Webb menangkap galaksi yang usianya mencapai 9 miliar tahun. Foto: dok James Webb
A A A
AMERIKA - Teleskop luar angkasa James Webb kembali menangkap objek menakjubkan di angkasa. Kali ini adalah galaksi yang memancarkan sinar sangat terang yang diyakini sebagai gugus bintang terjauh yang pernah diidentifikasi.

Selain jaraknya jauh, para peneliti juga menyebut bahwa galaksi tersebut memiliki usia yang benar-benar tua. Ini karena cahaya yang dipancarkan sangat merah, tidak seperti galaksi yang lebih muda yang memancarkan cahaya biru.

Seperti dilansir dari BBC, Sabtu (1/10), gambar galaksi ini telah dirilis ke publik. Gambar tangkapan teleskop James Webb dijuluki sebagai SMACS 0723 , yang merupakan contoh dari apa yang disebut sebagai lensa gravitasi.

Foto yang direkam itu menunjukkan satu set galaksi latar depan besar yang telah memperbesar dan membelokkan cahaya yang datang dari galaksi di latar belakang.

Teleskop James Webb Tangkap Galaksi Sangat Terang, Gugus Bintang Terjauh

Dan itu menjadi salah satu galaksi yang sangat cantik di kejauhan yang menarik perhatian para astronom di University of Toronto. Mereka menjulukinya "Galaksi Sparkler" karena dikelilingi oleh titik-titik kuning-merah kecil yang berkilau.

Menariknya lagi, titik-titik ini belum pernah tertangkap sebelumnya oleh teleskop atau observatorium besar lainnya, termasuk juga Hubble.

Para peneliti berpendapat bahwa kilauan ini adalah gugus bintang seperti yang terlihat di sekitar Bima Sakti kita hari ini. Hanya saja terdapat titik-titik yang jauh lebih awal dalam sejarah Semesta. Diperkirakan umurnya mencapai 9 miliar tahun.

"Kami menemukan gugus bola ini sangat masif," jelas Dr Lamiya Mowla dari Institut Dunlap untuk Astronomi & Astrofisika Toronto. "Kami juga menemukan mereka sudah sangat tua, 9 miliar tahun atau 4,5 setelah terjadinya Big Bang,” tambahnya.

"Mereka bisa saja terbentuk dalam ledakan pada apa yang kita sebut 'siang kosmik', pada puncak pembentukan bintang sekitar 10 miliar tahun yang lalu. Tapi warnanya tidak tepat. Untuk sesuatu yang relatif muda, warnanya harus lebih biru," tambahnya.



Bintang-bintang dalam kilauan globular ini diperkirakan terbentuk hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang. Bahkan mungkin, kata kilauan itu mengandung beberapa bintang pertama yang pernah terbentuk di alam semesta.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1870 seconds (0.1#10.140)