Fosil Jantung Tertua Ditemukan Bersama Ikan Berusia 380 Juta Tahun

Rabu, 12 Oktober 2022 - 14:08 WIB
loading...
Fosil Jantung Tertua Ditemukan Bersama Ikan Berusia 380 Juta Tahun
Ilmuwan Australia menemukan fosil jantung tertua yang terawetkan bersama fosil ikan berusia 380 juta tahun. Foto/NewAtlas/Curtin University
A A A
CANBERRA - Ilmuwan Australia menemukan fosil jantung tertua yang terawetkan bersama fosil ikan berusia 380 juta tahun. Padahal, jaringan lunak biasanya tidak memfosil dengan baik, sehingga anatomi organ hanya bisa diperkirakan dari struktur tulang.

Fosil itu milik spesies arthrodire, sekelompok ikan lapis baja yang menguasai lautan selama periode Devon antara sekitar 420 dan 360 juta tahun yang lalu. Ini adalah vertebrata pertama yang mengembangkan bentuk rahang dengan baik, tetapi jalur evolusi organ sulit untuk dilacak.

Ditemukan di Formasi Gogo, sisa-sisa sistem terumbu purba di barat laut Australia, fosil tersebut mengawetkan organ jantung, perut, usus, dan hati ikan purba. Lebih baik lagi, mereka dipertahankan dalam posisi aslinya dalam tiga dimensi, tidak rata akibat terhimpit batu berat selama jutaan tahun.



Spesimen masih terbungkus batu kapur, sehingga para ilmuwan menggunakan sinar neutron dan sinar-X sinkrotron untuk memotretnya. Dari sini tim dapat melihat bentuk dan struktur organ dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengungkapkan anatomi yang sangat canggih serta usianya.

Ini juga memungkinkan tim untuk membangun model 3D pertama dari jantung arthrodire, yang terdiri dari bentuk S dengan dua ruang yang ditumpuk di atas satu sama lain. “Untuk pertama kalinya, kami dapat melihat semua organ bersama-sama pada ikan berahang primitif," kata Profesor Kate Trinajstic dikutip SINDOnews dari laman NewAtlas, Rabu (2/10/2022).
Fosil Jantung Tertua Ditemukan Bersama Ikan Berusia 380 Juta Tahun


Tim peneliti juga menemukan bahwa hati ikan itu berukuran besar dan membantu daya apung ikan, ciri yang mirip hiu. Namun, tidak ada tanda-tanda paru-paru, yang menunjukkan bahwa mereka berevolusi dalam kelompok selanjutnya dan bukan nenek moyang seperti yang diajukan beberapa hipotesis.



“Evolusi sering dianggap sebagai serangkaian langkah kecil, tetapi fosil kuno ini menunjukkan ada lompatan yang lebih besar antara vertebrata yang tidak berahang dan berahang. Ikan ini benar-benar memiliki jantung di mulut dan di bawah insang mereka, seperti hiu saat ini,” lanjut Trinajstic.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4063 seconds (0.1#10.140)