Rusia Siap Hancurkan Satelit Luar Angkasa AS dan Eropa dengan Nuklir

Kamis, 27 Oktober 2022 - 11:20 WIB
loading...
Rusia Siap Hancurkan Satelit Luar Angkasa AS dan Eropa dengan Nuklir
Propaganda Rusia itu mencuat usai bos SpaceX itu menyumbangkan 20.000 satelit Starlink untuk membantu Angkatan Darat Ukraina. FOTO/ IST
A A A
MOSCOW - Rusia dituding akan membom fasilitas luar angkasa milik Amerika Serikat dan Eropa dengan menggunakan nuklir khususnya satelit milik Elon Musk dengan senjata pemusnah massal.

Baca Juga


Vladimir Solovyov yang disebut-sebut sebagai juru bicara Vladimir Putin melakukan propaganda di Kremlin saat wawancara dalam sebuah stasiun televisi Rusia, propaganda itu mencuat usai bos SpaceX itu menyumbangkan 20.000 satelit Starlink untuk membantu Angkatan Darat Ukraina.

“Bagaimana jika kita menabrak sesuatu dengan senjata nuklir di luar angkasa, dan selamat tinggal grup Elon Musk." jelas Solovyov seperti dilansir dari Daily Star, Kamis (27/10/2022).

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris telah merilis strategi pertahanan luar angkasanya, yang meningkatkan momok yang mengkhawatirkan “serangan nuklir exo-atmospheric.” Namun, dokumen tersebut menawarkan beberapa proposal konkret untuk melawan ancaman semacam itu.

Dirilis pada hari Selasa, dokumen Strategi Luar Angkasa Pertahanan Inggris menggambarkan ruang angkasa sebagai medan perang potensial di masa depan, penuh dengan ancaman mulai dari serangan dunia maya dan laser anti-satelit, hingga Serangan Nuklir Exo-atmospheric.

"Serangan semacam itu, yang mungkin diluncurkan dari satelit di orbit, akan menjadi peristiwa pembunuhan permanen," kata laporan itu seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (3/2/2022).

Namun, laporan itu tidak merinci kemungkinan serangan semacam ini, apakah musuh Inggris hampir memiliki kemampuan seperti itu, atau apa arti istilah "peristiwa pembunuhan permanen".

Demikian juga, laporan tersebut tidak menjelaskan cara apa pun untuk melawan peristiwa semacam itu, selain menawarkan komitmen untuk memahami, merancang, dan teknologi lapangan untuk melindungi dan membela kepentingan Inggris jika terjadi perang berbasis ruang angkasa.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3643 seconds (0.1#10.140)