Asteroid Raksasa Menerobos Orbit, NASA Minta Penduduk Bumi untuk Waspada
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) menyatakan bahwa asteroid raksasa akan melewati Bumi minggu depan. NASA minta kepada penduduk Bumi untuk waspada.
Seperti dilansir dari Mirror Jumat (28/10/2022), asteroid yang 'berpotensi berbahaya' ini diberi nama 2022 RM4 dan diperkirakan berdiameter 740 meter.
Ukuran itu dua kali ukuran The Shard, sebuah gedung pencakar langit di London yang merupakan gedung tertinggi di Inggris dengan tinggi 310 meter.
Ukuran asteroid itu bahkan hampir menyamai gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Burj Khalifa dengan ketinggian 828 meter.
Menurut NASA seperti dikutip situs berita sains, LiveScience.com, asteroid itu akan bergerak melewati Bumi dengan kecepatan sekitar 84.500 kilometer per jam.
Ia akan melewati Bumi pada jarak sekitar 2,3 juta kilometer sehingga risiko tabrakan dengan Bumi sangat tipis.
Direktur Institut Teknologi dan Industri Antariksa, Profesor Alan Duffy mengimbau masyarakat untuk tidak melihat fenomena asteroid yang memasuki atmosfer Bumi.
"Saya akan mengatakan saran terbaik untuk tidak menyaksikan insiden seperti ini. Banyak cedera dilaporkan di Chelyabinsk (insiden meteor di Rusia pada 2013),''
"Orang-orang melihat bola api menyala di langit sebelum meletus dan memancarkan kecerahan yang sama seperti Matahari. Hal ini menyebabkan kerusakan pada retina mata orang yang tidak bisa melihat dengan baik," katanya.
Seperti dilansir dari Mirror Jumat (28/10/2022), asteroid yang 'berpotensi berbahaya' ini diberi nama 2022 RM4 dan diperkirakan berdiameter 740 meter.
Ukuran itu dua kali ukuran The Shard, sebuah gedung pencakar langit di London yang merupakan gedung tertinggi di Inggris dengan tinggi 310 meter.
Ukuran asteroid itu bahkan hampir menyamai gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Burj Khalifa dengan ketinggian 828 meter.
Menurut NASA seperti dikutip situs berita sains, LiveScience.com, asteroid itu akan bergerak melewati Bumi dengan kecepatan sekitar 84.500 kilometer per jam.
Ia akan melewati Bumi pada jarak sekitar 2,3 juta kilometer sehingga risiko tabrakan dengan Bumi sangat tipis.
Direktur Institut Teknologi dan Industri Antariksa, Profesor Alan Duffy mengimbau masyarakat untuk tidak melihat fenomena asteroid yang memasuki atmosfer Bumi.
"Saya akan mengatakan saran terbaik untuk tidak menyaksikan insiden seperti ini. Banyak cedera dilaporkan di Chelyabinsk (insiden meteor di Rusia pada 2013),''
"Orang-orang melihat bola api menyala di langit sebelum meletus dan memancarkan kecerahan yang sama seperti Matahari. Hal ini menyebabkan kerusakan pada retina mata orang yang tidak bisa melihat dengan baik," katanya.
(wbs)