Varian Baru Covid-19 Bermunculan, Ahli Epidemiologi Sebut Vaksinasi Jadi Kuncinya

Senin, 07 November 2022 - 10:39 WIB
loading...
Varian Baru Covid-19 Bermunculan, Ahli Epidemiologi  Sebut Vaksinasi Jadi Kuncinya
Virus Covid-19 varian Omicron XBB diketahui telah muncul di berbagai negara. FOTO/ IST
A A A
LONDON - Virus Covid-19 varian Omicron XBB diketahui telah muncul di berbagai negara salah satunya Indonesia. Selain XBB, subvarian baru lainnya yaitu XBC. Keduanya disebutkan tidak terdeteksi oleh pengujian antigen. Kejadian ini dikonfirmasi oleh Departemen Kesehatan Filipina beberapa waktu lalu.


Hal inilah yang memnuat Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), bersama dengan program Breakthrough ACTION for COVID-19 yang didukung oleh The United States Agency for International Development (USAID), telah memperluas akses vaksinasi COVID-19 di Indonesia dengan melaksanakan kegiatan komunikasi risiko dan pelibatan masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya vaksinasi COVID-19.

Hal ini khususnya diperuntukkan bagi masyarakat rentan seperti lansia, masyarakat adat, masyarakat budaya dan masyarakat umum agar melengkapi dosis vaksinasinya serta untuk tidak lengah dan tetap taat menjalani protokol kesehatan.

, “Kedaruratan COVID-19 di Indonesia belum berakhir, terlebih saat ini telah muncul varian-varian baru. Jadi mari segera kita akhiri pandemi ini dengan melengkapi vaksinasi COVID-19 sampai booster dan terus melakukan ProKes”. tutur ahli Epidemiologi, dr. Iwan Ariawan, MSPH dalam keterangan persnya secara daring Senin (7/11/2022).

Tidak dapat dipungkiri bahwa kesenjangan vaksinasi saat ini masih besar. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada September 2022 menunjukkan bahwa dari total 210 juta orang di Indonesia yang telah menerima vaksinasi COVID-19, hanya 43,967,085 yang sudah melengkapi dosis vaksinasi. Pada kelompok lansia, hanya 6,698,254 yang sudah melengkapi dosis vaksinasi.

Masih banyak kelompok masyarakat yang belum terwakili dan mendapatkan akses vaksinasi karena hambatan sosial, budaya dan ekonomi, seperti lansia, masyarakat adat, agama, dan pekerja seni budaya.

Selain itu, tantangan lain yang masih harus diperhatikan adalah adanya hambatan akses dan suplai vaksinasi. Hal ini menunjukkan bahwa masih sangat diperlukan dorongan untuk menggalakkan dan memotivasi masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinasi dan membangkitkan urgensi terhadap pemerintah untuk memperhatikan akses dan suplai vaksin.

Di luar isu terkait vaksinasi, sebelum pandemi benar-benar telah berakhir, dorongan dan motivasi untuk tetap melakukan protokol kesehatan juga masih harus dikampanyekan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)