Efek Perubahan Iklim, Migrasi Burung Menyusut Akibat Ukuran Tubuhnya Makin Kecil

Sabtu, 05 November 2022 - 11:08 WIB
loading...
Efek Perubahan Iklim, Migrasi Burung Menyusut Akibat Ukuran Tubuhnya Makin Kecil
Dampak perubahan iklim diperkirakan membuat jumlah burung yang bermigrasi di Amerika utara menyusut. Foto/GivingCompass
A A A
LOS ANGELES - Dampak perubahan iklim diperkirakan membuat jumlah burung yang bermigrasi di Amerika utara menyusut. Burung enggan bermigrasi lagi karena ukuran sayapnya semakin besar dan bentuk tubuhnya mengecil.

Para peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) meneliti lebih dari 30 tahun data untuk burung jantan dewasa dari 105 spesies burung yang bermigrasi melalui Amerika Utara. Mereka menemukan bahwa antara tahun 1989 dan 2018, massa tubuh burung menurun rata-rata sekitar 0,6%.

“Spesies yang mengalami perubahan terbesar dari waktu ke waktu adalah burung layang-layang (Tachycineta bicolor),” kata Casey Youngflesh, seorang ahli ekologi kuantitatif dari UCLA dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (5/11/2022).



Pada burung penyanyi ini, yang dikenal dengan bulu birunya yang mencolok, massa tubuhnya turun hampir 3%. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari program Monitoring Avian Productivity and Survivorship (MAPS).

Program ini bagian dari Institute for Bird Populations, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di California. Organisasi ini mempelajari penurunan populasi burung dan memiliki 1.200 stasiun pengikat burung di seluruh Amerika Utara.

Para ilmuwan menduga bahwa perubahan iklim adalah penyebab menyusutnya jumlah burung yang bermigrasi. “Burung migran Amerika Utara menjadi lebih kecil saat planet ini menghangat karena perubahan iklim,” menurut studi yang dimuat di jurnal Nature Ecology and Evolution pada 27 Oktober 2022.

Sejumlah burung tampaknya beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi di Bumi sehingga tubuhnya lebih kecil. Berbeda dengan burung yang tinggal di tempat dingin memiliki tubuh lebih besar untuk menghemat panas selama musim dingin.



“Misalnya, burung kardinal yang tinggal di daerah hangat di Amerika Serikat umumnya akan lebih kecil daripada kardinal di iklim yang sangat dingin, jadi ada efek spasial yang terjadi],” kata Youngflesh kepada Live Science.
Efek Perubahan Iklim, Migrasi Burung Menyusut Akibat Ukuran Tubuhnya Makin Kecil


Apalagi beberapa spesies burung yang ukuran badannya mengecil, tidak sebanding dengan perubahan sayap yang lebih besar. Ini terutama berlaku untuk burung yang hidup di dataran tinggi.

Tinggal di ketinggian akan lebih sulit untuk bernapas karena partikel udara lebih sedikit dan tipis. Bagi burung, udara yang lebih tipis pada elevasi yang lebih tinggi berdampak menghasilkan daya angkat yang lebih sedikit.

Fakta ini membuat sejumlah burung enggan bermigrasi dengan jarak yang sangat jauh. Dengan bentuk tubuh dan sayap yang tidak proposional tentu membutuhkan energi banyak untuk terbang jauh. “Kami melihat burung semakin kecil dari waktu ke waktu sebagai respons terhadap perubahan suhu,” sebut Youngflesh.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1852 seconds (0.1#10.140)