Riset UNESCO Sebut Gletser di Seluruh Dunia Akan Hilang pada 2050

Minggu, 06 November 2022 - 13:56 WIB
loading...
Riset UNESCO Sebut Gletser di Seluruh Dunia Akan Hilang pada 2050
scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan bahwa pengurangan signifikan dalam emisi karbon dioksida (CO2) dapat menyelamatkan sebagian besar gletser dunia jika pemanasan global tidak melebihi 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050. FOTO/ IST
A A A
GENEWA - Gletser dunia menghilang dengan kecepatan tinggi dengan beberapa gletser ikonik seperti yang ditemukan di Yellowstone dan Taman Nasional Yosemite di Amerika Serikat (AS) diprediksi akan menghilang pada tahun 2050.



Sebuah laporan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan bahwa pengurangan signifikan dalam emisi karbon dioksida (CO2) dapat menyelamatkan sebagian besar gletser dunia jika pemanasan global tidak melebihi 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050.

“Laporan ini adalah ajakan untuk bertindak. Hanya pengurangan emisi CO2 yang cepat yang dapat menyelamatkan gletser dan keanekaragaman hayati yang bergantung padanya,''

“Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2022 (COP27) memiliki peran penting untuk menemukan solusi atas masalah ini. UNESCO bertekad untuk mendukung negara-negara di dunia dalam mencapai tujuan tersebut," kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dat.

Sebuah laporan oleh UNESCO bekerja sama dengan International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyimpulkan, sepertiga dari gletser di 50 Situs Warisan Dunia 'diprediksi akan menghilang pada tahun 2050, terlepas dari upaya untuk membatasi kenaikan suhu'.

Gletser mencair pada tingkat yang lebih cepat sejak tahun 2000 karena emisi CO2 yang telah menyebabkan 58 miliar ton es mencair setiap tahun, laporan yang sama menambahkan. Kerugian itu setara dengan konsumsi air tahunan gabungan Prancis dan Spanyol.

UNESCO mengatakan bahwa setengah dari umat manusia bergantung secara langsung atau tidak langsung pada gletser sebagai sumber air untuk pertanian, energi, dan penggunaan rumah tangga. Ini juga penting untuk berbagai ekosistem.

"Saat gletser mencair dengan cepat, jutaan orang akan menghadapi kekurangan air dan peningkatan risiko bencana alam seperti banjir. Jutaan lainnya mungkin mengungsi karena permukaan laut naik.

“Studi ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berinvestasi dalam solusi berbasis alam. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan memungkinkan masyarakat untuk beradaptasi dengan lebih baik,” kata Direktur Jenderal IUCN, Dr. Bruno Oberle dalam sebuah pernyataan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3023 seconds (0.1#10.140)