Senjata Api dari Printer 3D Marak di Eropa, Bisa Digunakan untuk Membunuh!

Sabtu, 12 November 2022 - 08:08 WIB
loading...
Senjata Api dari Printer 3D Marak di Eropa, Bisa Digunakan untuk Membunuh!
Desain senjata dari printer 3D sudah sangat canggih dan mirip dengan senjata asli. Pengguna bisa membuatnya sendiri di rumah. Foto: ist
A A A
LONDON - Petugas kepolisian di Inggris sedang pusing kepala. Ini karena tren kejahatan baru yang melibatkan senjata yang sulit sekali terdeteksi.

Senjata itu dibuat dari mesin cetak/printer 3D. 3D Printing atau Pencetakan 3 Dimensi sendiri merupakan proses pembuatan obyek tiga dimensi dari sebuah model CAD (computer-aided design), biasanya dengan menambahkan material cetak lapis per lapis (layer by layer).

Nah, ternyata banyak oknum yang memanfaatkan printer 3D untuk membuat senjata. Bahkan, belum lama polisi Inggris menggrebek rumah yang diduga jadi “pabrik” untuk mencetak senajata api 3D di London pada 7 Oktober 2022 silam.

Polisi khawatir karena kasus senjata api 3D semakin sering terjadi. Sementara para ahli juga mulai memperingatkan bahaya “senjata cetak” tersebut.

Senjata Api dari Printer 3D Marak di Eropa, Bisa Digunakan untuk Membunuh!

Desain awal senjata 3D, hanya bisa menembakkan 1 peluru saja. Foto: ist

Mulanya memang senjata api 3D tidak terlalu bisa diandalkan. Hanya bisa menembakkan 1 peluru atau sekali pakai. Tapi, sekarang Badan Kejahatan Nasional (NCA) Inggris menyebut bahwa ada desain senjata baru yang bisa menembak beberapa peluru sekaligus.

“Desain baru sudah canggih. Bisa menembakkan beberapa peluru. Sangat berbahaya. Mereka mencetak 80-90 persen komponen di printer 3D,” ujar Matthew Perfect dari kepala Pusat Penargetan Senjata Api Nasional Inggris di NCA.

Karena larasa dan proyektilnya terbuat dari logam, Matthew yakin bahwa senjata dari printer 3D ini masih bisa dideteksi.

Sejauh ini, polisi Inggris sudah mengantongi 21 kasus kepemilikan senjata cetak.

Senjata Api dari Printer 3D Marak di Eropa, Bisa Digunakan untuk Membunuh!

Senjata 3D versi baru yang sudah mirip dengan senjata biasa. 90 persen terbuat dari plastik kecuali laras dan peluru. Foto: ist

Peter Squires, profesor kriminologi dan kebijakan publik di University of Brighton, mengatakan bahwa ancaman senajata cetak kemungkinan akan terus tumbuh. Bahkan meski terbuat dari plastik dan terlihat seperti senjata mainan, namun masih memiliki kekuatan untuk mengintimidasi.

Rajan Basra, peneliti senior di Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi di King's College London, mengatakan situasi di Inggris mencerminkan tren yang terlihat di seluruh Eropa.

Senjata api cetak ini jadi alternatif bagi ekstremis yang tidak dapat memperoleh senjata api ilegal.

“Ada ekstremis yang ingin membuat senjata cetak 3D atau bahkan menggunakannya sendiri. Kami telah melihat kasus di Spanyol, Swedia, Jerman, di Belanda, dan beberapa di sini di Inggris," katanya.

Dia mengatakan sebagian besar kasus ini melibatkan anggota kelompok sayap kanan. Kelompok teroris lain tampaknya kurang tertarik dengan teknologi tersebut.

Basra menyarankan, itu karena diskusi di forum dan komunitas ekstremis sayap kanan terkadang menyertakan instruksi tentang cara memproduksi senjata cetak 3D.

Pada bulan Juni, anggota kelompok teror sayap kanan ekstrim menjalani persidangan di Sheffield Crown Court. Terungkap bahwa polisi telah menemukan senjata api cetak 3D yang sebagian dibangun di rumah dua anggota kelompok tersebut.

Basra menyebut ada satu model senjata cetak semi otomatis yang sangat populer bernama FGC. Cara membuat senjata itu diposting di berbagai forum online pada musim semi 2020. Ada modul 100 halaman dan berbagai video proses pembuatannya.



Matthew menyebut bahwa versi modifikasi dari senjata tersebut dapat "sebagus senjata api otomatis dibeli dari toko senjata". Polisi menekankan bahwa kekerasan senjata di Inggris masih relatif jarang, sekitar 35 kasus pembunuhanpertahun.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2319 seconds (0.1#10.140)