Bantu Ungkap Rasa Sakit Penyandang Disabilitas, Buku AAC Diperkenalkan

Senin, 05 Desember 2022 - 12:58 WIB
loading...
Bantu Ungkap Rasa Sakit Penyandang Disabilitas, Buku AAC Diperkenalkan
Daewoong Pharmaceutical mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas di Indonesia. FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - BersamaaN peringatanHari Penyandang Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2022 lalu, Daewoong Pharmaceutical mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas di Indonesia.


Daewoong Pharmaceutical mengembangkan dan memproduksi buku bergambar Augmentative and Alternative Communication (AAC), yang berjudul “Katakan Rasa Sakitmu”.

Buku AAC berrtujuan untuk dapat membantu penyandang disabilitas mengungkapkan gejala sakitnya kepada dokter sehingga dapat menerima diagnosa dan pengobatan yang tepat.

“Ketika orang dengan gangguan perkembangan merasa sakit, sulit bagi mereka untuk menjelaskan gejalanya kepada pendamping dan dokter, sehingga seringkali sulit untuk memberikan perawatan yang tepat. AAC bisa menjadi solusi untuk masalah komunikasi ini,” ujar Tri Puspitarini, S.Psi, M.Psi Selasa (6/12/2022).

Penggunaan AAC telah meningkat di luar negeri seperti di Amerika Serikat dan Inggris untuk memberikan akses layanan medis yang lebih baik kepada penyandang disabilitas.

Di sisi lain, di Indonesia, masih diperlukan perbaikan besar untuk membangun kesadaran dan infrastruktur terkait hal ini.

Dokter anak, guru khusus, dan peneliti disabilitas perkembangan melakukan tinjauan profesional terhadap buku tersebut untuk penggunaan yang efektif bagi penyandang disabilitas perkembangan dalam mengekspresikan penyakit mereka.

Dalam kegiatan ini Daewoong tak hanya memperkenakan AAC, Daewoong Pharmaceutical secara resmi memulai kampanye ‘Say Pain!’ di Indonesia yang dimulai pada bulan Mei.

Dengan dibukanya program ‘Daewoong Social Impactor (DSI)’ ke-2. Dalam 5 bulan terakhir, 20 finalis DSI telah menghasilkan konten digital tentang disabilitas perkembangan sebagai bagian dari kampanye ‘Say Pain!’.

Konten tersebut diakui telah meningkatkan kesadaran akan isu disabilitas perkembangan dan memunculkan kesadaran untuk memperbaiki lingkungan medis penyandang disabilitas perkembangan.

Para finalis mengunggah 381 total konten di media sosial seperti YouTube dan Instagram, dan mencatat lebih dari 240 ribu penayangan dan 29 ribu like serta komentar.

“DSI merupakan pengalaman yang menginspirasi bagi saya sebagai mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat. Dari komentar positif pada video kami saat mengunjungi sekolah luar biasa untuk mengetahui lingkungan medis penyandang disabilitas perkembanga.” tutup Salsha Nur Alfaiza, mahasiswi Universitas Indonesia perwakilan Daewoong Social Impactor berprestasi, dalam sambutannya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2118 seconds (0.1#10.140)