Mahasiswa China Bikin Jubah Tembus Pandang ala Harry Potter

Selasa, 13 Desember 2022 - 20:06 WIB
loading...
Mahasiswa China Bikin Jubah Tembus Pandang ala Harry Potter
Mahasiswa di China berhasil menciptakan jubah tembus pandang yang tidak bisa terdeteksi kamera CCTV. Foto: ist
A A A
CHINA - Tim mahasiswa pascasarjana di Universitas Wuhan, China, punya penemuan unik. Yakni, jubah tembus pandang bak Harry Potter. Jubah itu diklaim bisa terhindar dari kamera CCTV.

Penemuan ini relevan, karena China merupakan negara dengan jumlah kamera CCTV paling banyak di dunia. Di setiap sudut kota ada kamera CCTV dengan teknologi AI yang bisa merekam berbagai hal.

Jubah tersebut dinamakan "InvisDefens". Dari sisi tampilan, tidak ada yang istimewa. Tapi, siapapun yang memakainya bisa melewati kamera CCTV bertenaga AI tanpa kelihatan.

Mahasiswa China Bikin Jubah Tembus Pandang ala Harry Potter

Kuncinya ada pada cetakan kamuflase unik yang bisa menipu kamera pada siang hari. Selain itu, ada juga perangkat termal yang memancarkan suhu berbeda untuk menipu sensor termal inframerah pada kamera CCTV di malam hari.

"Kami menghabiskan banyak energi untuk membuat produk ini. Termasuk desain dan pengembangan produk," jelas Wei Hui, seorang mahasiswa pascasarjana ilmu komputer yang merancang algoritma inti jaket tersebut kepada Vice World News.

Lebih lanjut Wei menambahkan, dia harus menggunakan algoritma untuk mendesain gambar yang paling tidak mencolok, agar bisa membuat penglihatan kamera menjadi tidak efektif.

Wei sendiri bukan mahasiswa biasa. Ia bersama timnya pernah memenangkan Huawei Cup, kontes inovasi kemanan siber yang didukung Huawei. Wei mengatakan, salah satu tantangan terbesar pada proyek InvisDefens adalah menciptakan sistem yang bisa menipu mata manusia dan AI.

Untuk melakukannya, mereka bekerja secara ekstensif dalam merancang pola kamuflase khusus. Wei Hui dan timnya punya alasan jika ada yang menuduh jubah itu bisa digunakan untuk kegiatan negatif.

“Fakta bahwa kamera keamanan tidak dapat mendeteksi mantel InvisDefense berarti mereka cacat. Kami mengerjakan proyek ini untuk merangsang pengembangan teknologi visi mesin yang ada karena pada dasarnya kami menemukan celah," jelas Wei Hui.



Kabarnya, jubah InvisDefens akan dijual seharga USD 71 atau sekitar Rp 1,1 juta. Harga tersebut dinilai sangat murah untuk membuat sistem pengawasan canggih menjaditidakberguna.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3594 seconds (0.1#10.140)