Hampir Sebulan, NASA Hilang Kontak dengan Satelit Pengamat Badai CYGNSS

Kamis, 15 Desember 2022 - 20:41 WIB
loading...
Hampir Sebulan, NASA Hilang Kontak dengan Satelit Pengamat Badai CYGNSS
NASA kehilangan komunikasi dengan salah satu dari delapan satelit pengamat badai yang dikenal dengan konstelasi Cyclone Global Navigation Satellite System (CYGNSS). Foto/NASA/Space
A A A
FLORIDA - NASA kehilangan komunikasi dengan salah satu dari delapan satelit pengamat badai yang dikenal dengan konstelasi Cyclone Global Navigation Satellite System (CYGNSS). Tim CYGNSS terakhir menerima data dari satelit cuaca berkode FM06 pada 26 November 2022 dan terus berusaha menjalin kontak kembali.

Konstelasi CYGNSS adalah sistem berbasis ruang angkasa pertama yang mengumpulkan pengukuran kecepatan angin dari permukaan laut di dekat mata badai, seperti siklon tropis, topan, dan angin topan. Tujuh satelit yang tersisa yang terdiri dari konstelasi CYGNSS tetap beroperasi dan terus mengumpulkan data sejak FM06 tidak dapat dihubungi.

NASA menyebutkan insiden tersebut tidak mengganggu konstelasi CYGNSS mengumpulkan data ilmiah. Namun, jika tim CYGNSS tidak dapat terhubung kembali dengan satelit FM06, kerugian yang ditimbulkan berupa cakupan spasial yang berkurang.



Padahal selama ini konstelasi CYGNSS, hampir mencakup semua sudut Bumi, hampir tanpa celah. CYGNSS dirancang oleh University of Michigan dan Southwest Research Institute di Colorado dengan tujuan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang interaksi antara laut dan udara di dekat mata badai.

University of Michigan memimpin pengembangan CYGNSS setelah investasi USD152 juta dari NASA pada tahun 2012. Konstelasi mikrosatelit berhasil diluncurkan pada 15 Desember 2016, dan menyelesaikan tujuan sains utamanya pada Maret 2019.

Sejak saat itu, CYGNSS telah telah beroperasi dalam status misi diperpanjang. CYGNSS memiliki keunikan karena merupakan misi NASA pertama yang melakukan penginderaan jarak jauh terhadap permukaan Bumi menggunakan Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS).
Hampir Sebulan, NASA Hilang Kontak dengan Satelit Pengamat Badai CYGNSS


Meskipun ada beberapa sistem GNSS, masing-masing merupakan konstelasi satelit, CYGNSS secara eksklusif menggunakan Global Positioning System (GPS) AS. Pesawat ruang angkasa CYGNSS bertindak sebagai sensor, menerima sinyal dari pulsa GPS yang dipantulkan oleh permukaan Bumi.



Karena sinyal GPS ini beroperasi pada frekuensi gelombang mikro rendah, mereka mampu menembus awan tebal dan hujan yang terkait dengan badai. Kemampuan ini memungkinkan CYGNSS mengukur kecepatan angin di dalam inti badai.

Para ilmuwan berharap data ini dapat memungkinkan mereka untuk lebih memahami bagaimana siklon tropis terbentuk. Apakah mereka akan menguat, dan seberapa kuat. Pada akhirnya, pengetahuan ini dapat meningkatkan perongatan dini dan pelacakan siklon tropis.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4717 seconds (0.1#10.140)